Fedik juga mengkritik praktik impor hewan ternak dari negara lain yang belum bebas PMK. Pasalnya, praktik itu berpotensi menyebabkan infeksi virus makin menyebar luas. Bahkan, ia menyarankan hewan-hewan ternak impor yang tertular itu harus di-stamping out (dimusnahkan).
Kalau tidak, berpotensi besar muncul collateral effect. Alias dampak buruk yang tak terbayangkan. Namun, ia juga meminta para peternak disiplin melakukan penyemprotan disinfektan di kandang.
”Perlu ada pembatasan pergerakan hewan dari desa ke desa atau daerah ke daerah. Harus lebih diperketat,” imbuhnya. Sebagai solusi jangka pendek, hewan ternak yang terinfeksi bisa diberikan antibiotik, antipyretic, vesicle treatment, dan vitamin C.
Ia memastikan produk susu dan daging hewan yang terjangkit PMK tetap aman untuk dikonsumsi. Dagingnya aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan penularan. Namun, harus dimasak dengan matang. Sebab, virus bisa mati pada suhu di atas 70 derajat Celsius. ()