SURABAYA, HARIAN DISWAY – Sebanyak 446 orang calon jamaah haji kloter pertama asal Tuban, Jawa Timur langsung melakukan pemeriksaan kesehatan ulang, setibanya di Asrama Haji Sukolilo pada Jumat, 3 Juni 2022.
Mereka memang telah melakukan pemeriksaan kesehatan sebanyak dua kali di kabupaten asal. Meski demikian, hal itu harus dilakukan lagi di asrama untuk memastikan beberapa indikasi kesehatan.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) KKP Surabaya Acub Zaenal A. menjelaskan jika dalam pemeriksaan didapati ada masalah kesehatan dari jamaah, akan dikeluarkan kebijakan yang sesuai. Misalnya, dilakukan penundaan keberangkatan atau membatalkan keberangkatan.
“Kalau ditunda artinya mereka akan ikut kloter berikutnya. Kalau dibatalkan, ya mereka tidak berangkat sama sekali,” jelasnya. Namun, jika para jamaah sudah melakukan pemeriksaan hingga tahap tiga, kecil kemungkinan mereka akan mengalami pembatalan keberangkatan karena masalah kesehatan yang berat.
BACA JUGA: Kloter Pertama Jemaah Haji Dari Tuban, Tiba Di Surabaya
Selain pemeriksaan kesehatan, juga dilakukan pemeriksaan barang bawaan. Semua tas dan koper yang dibawa oleh calon jamaah, diperiksa melewati mesin X-ray. Petugas mendapati ada beberapa barang yang dikeluarkan dari koper salah satunya power bank. Ada beberapa yang dipindahkan ke tas jinjing, ada juga yang terpaksa diamankan karena dayanya melebihi kapasitas yang diperbolehkan. “Semuanya akan diperiksa. Sehingga, mana saja yang tidak diperbolehkan dibawa ke dalam pesawat, akan dikeluarkan,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim Husnul Maram, saat ditemui di Asrama Haji, Jalan Manyar Kertoadi, Sukolilo.
Juga ketika ada jamaah yang membawa gunting atau alat potong kuku di tas jinjing, akan diminta untuk memasukannya ke koper. “Dua barang itu tidak boleh dimasukkan ke dalam tas tentengan. Itulah fungsi pemeriksaan kali ini. Supaya aman semuanya,” terangnya.
Ia juga mengimbau jamaah di kloter selanjutnya, agar tidak membawa barang-barang yang berbahaya atau dilarang dibawa saat penerbangan. “Kita ingin perjalanan ibadah ini aman dan lancar semua. Pergi atau pulangnya nanti,” tegasnya. (*)