Tentu semua UMKM itu dipastikan telah lolos kurasi. Sehingga produk yang disajikan terjamin unggul. Eri juga memberi kesempatan ke Konjen Jepang dan Konjen Australia untuk ikut serta. “Mereka akan partisipasi juga dengan buka stan. Biar nanti kelanjutannya bisa ada peluang ekspor,” ungkapnya.
Ia meminta agar UMKM di Kota Surabaya lebih digenjot lagi. Sebab, potensinya sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi. Bahkan memberi kontribusi nyaris 90 persen pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi, kini ada kebijakan baru dari pemerintah pusat. Yakni belanja barang dan jasa pada setiap instansi harus dialokasikan ke UMKM sebesar 40 persen. APBD Kota Surabaya, misalnya, mencapai hampir Rp 3 triliun. Tentu peluang untuk menghidupkan UMKM bisa lebih besar.
Salah satu UMKM binaan Pemkot Surabaya pun ada yang moncer. Omzetnya bisa tembus hingga Rp 4 miliar per bulan. “Ayo, mari kita semua berkolaborasi. Bisa menggandeng investor atau apapun,” ucapnya.
Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Terutama soal penerbitan izin. Ia tak mau para investor kesulitan mendapat izin apapun di Kota Surabaya. “Permudah izinnya. Saya gak mau dengar pengusaha sambat SLF metune angel. Jadi ini tugas besar sekda dan asisten dua,” tegasnya. (Mohamad Nur Khotib)