KATA dr. Yofine IA, BMedSc, "Kita bisa menjadi apa saja dari apa yang kita tekuni. Mau itu soal ilmu pengetahuan, keterampilan, kesehatan, hingga penampilan."
Apalagi kalau yang dipelajari macam-macam. Bisa makin beragam keahliannya. Kian banyak keahlian, kian banyak pula pilihan bagi kita untuk menjadi apa saja.
Tak heran bila jabatan dr Yofine di sana-sini. Selain dokter, dia ketua umum Ikatan Koko Cici Indonesia (IKOCI) 2014-2016 yang sekarang naik sebagai pembinanya.
Makanya, "Create yourself!" tegas dr Yofine yang juga wakil sekretaris umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Zaman sekarang memang mengharuskan kita untuk serba tahu. Tapi bukan berarti sok tahu. Bisa bikin malu kalau begitu.
Filsuf agung Konfusius jauh-jauh hari sudah mengingatkan dalam kitab Lunyu (论语), "知之为知之, 不知为不知, 是知也" (zhī zhī wéi zhī zhī, bù zhī wéi bù zhī, shì zhì yě). Yang artinya kira-kira: Jika kamu tahu maka bilanglah tahu, jika kamu tak tahu maka bilanglah tak tahu, itulah orang yang benar-benar tahu.
Intinya, Konfusius menyarankan kita untuk tahu diri, selalu introspeksi, dan tak berhenti belajar. Bahkan, "Jangan malu bertanya kepada siapapun yang status sosial atau pengetahuannya lebih rendah daripada kita" (不耻下问 bù chǐ xià wèn). (*)