BPS hingga saat ini belum meluncurkan data perjalanan wisatawan Nusantara di 2022. Namun, Arifudinsyah meyakini jumlahnya tidak sebanyak 2021. Itu ia rasakan dari pengguna travel pariwisata miliknya.
”Biasanya paling banyak itu di momen liburan seperti Natal dan Tahun Baru. Sebulan sebelumnya itu, mereka sudah mulai memesan travel perjalanan,” katanya. Tapi, sekarang mulai sepi. Untuk perjalanan Desember saja, travel miliknya cuma mencatat sekitar 100 pesanan.
Kondisi itu dialami semua anggota di organisasinya. ”Keluhannya mereka ya sama. Pemasukan tahun ini anjlok. Minimnya wisatawan luar pulau ke Jatim,” tegasnya.
Termasuk kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman). Secara statistik, BPS mencatat 2022 ini mengalami kenaikan ketimbang dua tahun sebelumnya. Hingga Oktober 2022, tercatat 9.415 kunjungan wisman di Jatim.
Namun, angka tersebut masih sangat jauh ketimbang bulan yang sama di 2018. Di tahun itu, terdapat 25.845 kunjungan wisman di Jatim. Di tahun itu, rata-rata kunjungan wisatawan setiap bulannya selalu di angka 20 ribu pengunjung.
Ia pun berharap agar harga tiket bisa menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Sehingga dapat mendorong kunjungan wisatawan datang ke Jatim. Mulai wisatawan lokal hingga mancanegara. (Mohamad Nur Khotib/Michael Fredy Yacob)