Wapres Ke-6 RI Try Sutrisno, Arek Suroboyo yang Bolak-Balik Kena Hoax Meninggal

Rabu 21-12-2022,19:10 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pesan berantai yang mengabarkan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno meninggal dipastikan hoax. Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, tempat ia dirawat mengabarkan Try Sutrisno masih sehat.

"Beliau saat ini sehat," kata  Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI dr Albertus Budi Sulistya. Ia juga menepis kabar hoax tersebut.

Rabu siang, beredar pesan berantai yang mengabarkan bahwa Try Sutrisno telah tiada. Informasi ngawur soal Try Sutrisno tak hanya terjadi sekali ini saja. 


Kabar Hoax Try Sutrisno di Facebook pada 2018-Facebook-

Mantan Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu juga beberapa kali menyebar di Facebook . Salah satunya terjadi pada 2018.

Belakangan ini, kesehatan pria kelahiran Surabaya 15 November 1935 itu membaik. memang menurun. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sempat menjenguknya. Prabowo menggenggam erat tangan Try saat ia menjenguknya.


Menhan Prabowo Subianto menggenggam erat tangan Try Sutrisno saat menjenguk di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.-Dok Pribadi Prabowo-

Arek Suroboyo itu memiliki karir gemilang. Ayahnya adalah sopir ambulans atau petugas medis untuk Batalyon Angkatan Darat Poncowati. Saat perang revolusi, ia terpaksa pindah ke Mojokerto dan berhenti sekolah. Try bertahan hidup dengan berjualan rokok dan koran.

Baru pada usia, 13 tahun ia mengikuti jejak ayahnya di militer.  Ia bergabung dengan Batalyon Poncowati. Karena masih terlalu muda ia dipekerjakan sebagai kurir. 

Ia juga ditugaskan untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia. 

Usai lulus SMA, ia mendaftar ke ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Ia sempat gagal saat pemeriksaan fisik, namun Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali. 

Sebelum dilantik jadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Soeharto (1993-1998), Tri menduduki jabatan militer tertinggi kala itu: Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada 1988. (*)

Kategori :