Saksi Sidang Kanjuruhan : “Saya Tidak Butuh Santunan, Saya Butuh Keadilan”

Rabu 25-01-2023,06:13 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Devi Athok, ayah dari dua korban tragedi Kanjuruhan, bersaksi di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa, 24 Januari 2023.

Devi menceritakan, bagaimana suasana saat ia mencari dua anaknya yang menonton laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, pada 1 Oktober 2022 lalu.

Devi menceritakan bahwa anaknya, Natasya dan Nayla menyaksikan laga yang berakhir ricuh itu, bersama mantan istrinya.

Ia mendapat kabar kabar dari teman dan keluarganya yang lain, bahwa anaknya sudah tergeletak di tribun VIP.

“Waktu itu anak saya, Natasya saya temukan di tribun berdiri. Kondisinya sudah hitam dan keluar busa dari hidungnya. Saya sempat tidak mengenalinya. Korban lainnya juga kondisinya sama,” ungkap Devi di persidangan.

“Katanya Tasya (Natasya) kepalanya kena proyektil gas air mata,”imbuh Devi.

Devi menemukan anak keduanya Nayla saat berada di RS Wava Husada. Sulit untuk mengenali anaknya. Wajahnya berubah. Devi bisa memastikan jenazah Nayla dari baju yang dipakai anaknya.

Di hadapan majelis hakim, Devi menegaskan bahwa ia tidak menemukan luka pada tubuh kedua anaknya. 

“Saya yang mandikan dengan ibu. Tidak ada (luka) di tangan atau kakinya. Tulangnya juga tidak patah. Ada busa yang keluar. Bau amoniak,” ujar Devi.

Devi juga mengungkapkan, ia meminta untuk k edua anaknya diotopsi. Namun, ketika itu ia mendapat ancaman. Bahkan ia dicari oleh pihak Polres Malang di Kepanjen.

“Saya ditanya oleh Pak Khoirul dari Unit 3 Polres Malang. Kenapa mengajukan otopsi,” ujarnya.

“Awalnya saya diperbolehkan untuk menyaksikan otopsi oleh pak Taufik dari Polda. Didampingi pengacara dan dari LPSK.Tapi pada prakteknya saya dilarang” bebernya.

Saat ditanya penasihat hukum terdakwa Abdul Haris, terkait apakah dirinya menerima bantuan, ia menjawab menerima.

“Setelah bertemu pak Jokowi (Presiden) di RS Saiful Anwar, saya diberi dua amplop. Cuma gak tau dari sapa. Sampai sekarang masih utuh di Rumah. Saya gak butuh santunan. Saya butuh keadilan,” tegas Devi.

 

Devi menjadi saksi dalam sidang dua terdakwa kasus tragedi Kanjuruhan, Abdul Haris selaku Panpel Arema dan Suko Sutrisno, security officer. (*)

Kategori :