Darurat MRT Gresik-Surabaya-Sidoarjo: Berkaca ke Jakarta

Kamis 26-01-2023,14:19 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

BACA JUGA:Nenek Mandi Lumpur, Duet Medsos-Pengemis


Fasilitas x-ray di MRT Jakarta.-MRT Jakarta-

BACA JUGA:Menanti Nakhoda Baru PSSI

BACA JUGA:Pimpinan DPRD Jatim: Digeledah Sudah, Diperiksa Sudah, Lalu...

Ratusan miliar sudah digelontorkan. Yang paling menyedot anggaran tentu TIJ. Proyeknya senilai Rp 200 miliar. Begitu terbangun, Proyek Trem tinggal angan-angan. Pemkot tak mampu membiayai. Minta anggaran ke pusat tidak diberi. Cari investor tak ada yang mau. Terlalu mahal. Rp 4,5 triliun. 

Trem juga banyak ditolak karena hanya beredar di dalam Surabaya. Tak terhubung dengan kota lain.

Jika MRT sudah terbangun, transportasi penunjangnya sudah siap. Ada Suroboyo Bus, Trans Jatim, hingga Trans Semanggi. Yang bakal terealisasi selanjutnya adalah angkutan feeder yang mengganti peran angkot. 

Apakah MRT bakal efektif? Itulah yang harus dijawab di studi kelayakan.

Yang jelas, MRT sudah jadi kebutuhan umum di Jakarta raya. Sepanjang 2022, tercatat lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Diprediksi angkanya makin meningkat karena pandemi sudah nyaris sirna.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Shipping Radian Jayadi: Tong Quan Da Bian

BACA JUGA:Indonesia Masters 2023: Momentum Ginting di Pertemuan Kedelapan


Pengemudi bersiaga di samping bus trans Jatim masing-masing saat launching di Terminal Porong, Sidoarjo.-Boy Slamet-

Di Surabaya Raya sudah ada bus Trans Jatim. Jumlah penumpangnya menggila. “Saya nunggu dua jam di Veteran Gresik, bus nya selalu penuh. Akhirnya enggak jadi berangkat ke Sidoarjo,” ujar Astriana, warga Gresik.

Tak ada opsi lain semurah bus Trans Jatim itu. Kalau naik taksi online ongkosnya bisa Rp 200 ribu lebih. 

Maka, MRT ini jelas sangat ditunggu. Mudah-mudahan tidak berhenti di studi kelayakan. Buat apa studa-studi kalau tak ada realisasinya. (*)

Kategori :