Kebangkitan Riyadh, The Mukaab Jadi Ikon Baru Arab Saudi Saingi Menara Eiffel Paris

Selasa 21-02-2023,23:00 WIB
Reporter : Hendrina Ramadhanti
Editor : Julian Romadhon

HARIAN DISWAY – “Anda akan terkesan dengan desain dan isi bangunannya. Anda akan dibawa melihat dunia baru yang menakjubkan. Ini adalah wajah baru Kota Riyadh, pintu gerbang anda ke dunia lain,” demo video pembangunan proyek mukaab.

Masih ingat dengan visi 2030 yang dicanangkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman? Sejak kemunculannya, Arab Saudi telah berubah drastis dan menjadikannya sebagai negara yang ekonominya tidak lagi bergantung pada minyak. Meski banyak menuai pro dan kontra, namun sejauh ini Arab Saudi telah berhasil menarik investasi asing dari barat untuk mengembangkan negara besar di timur tengah itu.

Awalnya jagat twitter lebih dulu merasa terguncang akibat postingan tweet dari akun resmi @spagov yang memberitakan hal-hal terkait peristiwa di Arab Saudi. Pada tanggal 16 Februari lalu, akun tersebut mengunggah video demonstrasi proyek The Mukaab yang disinyalir menjadi wajah baru Riyadh yang ikonik.

Proyek bangunan The Mukaab adalah bagian dari proyek The New Murabba yang telah diumumkan oleh Mohammed bin Salman yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Arab Saudi di Konferensi Future Investment Initiative pada Oktober tahun lalu. Sesuai dengan tema konferensi yang bertajuk “Neo-Renaissance”, beliau juga mengumumkan Fahd Al-Rasheed, selaku CEO Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh, mengurus perihal “kebangkitan Riyadh”.

The New Murabba masuk dalam deretan proyek terbaru dan termegah Kerajaan Saudi, yang meliputi NEOM, Red Sea Global, Gerbang Diriyah, Qiddiya, Aseer, dan Amaala. Keseluruhan program yang direncanakan bertujuan untuk mendorong Arab Saudi menjadi pemimpin baru dunia di bidang pariwisata, teknologi, dan industri kreatif.

Sementara bangunan The Mukaab, salah satu rencana brillian yang diharapkan dapat menjadikan Kota Riyadh masa depan sebagai salah satu dari 10 kota di dunia, yang paling diinginkan umat manusia untuk ditinggali. Pada video demonstrasinya, New Mukaab digambarkan sebagai bangunan berbentuk kubus dengan ukuran tinggi, lebar, dan panjang 400 meter.

Di dalamnya, 25 juta meter persegi luas lantai akan mencakup lebih dari 104.000 unit hunian, 9000 kamar hotel, dan lebih dari 980.000 meter persegi untuk ruang ritel. Ditambah 1,4 juta meter persegi untuk perkantoran, 620.000 meter persegi sebagai aset rekreasi, dan 1,8 juta meter persegi sebagai fasilitas publik berbasis komunitas.

Proyek yang akan berlokasi di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid di wilayah barat laut Kota Riyadh itu, diprediksi akan dapat menampung ratusan ribu penduduk. Sejalan dengan prediksi tersebut, menurut Saleh Al-Hathloul, pakar arsitektur, pembangunan di Riyadh akan cukup menantang karena kecepatan pertumbuhan penduduk dan skala transformasinya selisih banyak.

Meskipun rencana pembangunan Kota Riyadh dihadang banyak tantangan karena populasinya yang cepat membludak, namun ada kepercayaan bahwa proyek itu akan menjadi landmark yang menentukan eksistensi Arab Saudi.

“Ukurannya besar sekali, mungkin setara dengan Piramida. Tapi letaknya di pinggir kota, bukan tengah pemukiman. Jadi, massanya perlu dimodifikasi dan dibuka lebih lanjut agar tidak jadi monolit dan menindas,” Kata Elshestawy

Namun, Elsheshtawy yakin proyek itu bisa menjadi landmark yang menentukan Arab Saudi. Ia juga percaya bahwa studi visual dan perseptual lanjutan dapat mengurangi dampak pembangunan The Mukaab.

Terlepas dari prediksi rintangan yang dihadapi dan sentimen buruk akibat desain yang menyerupai ka’bah, proyek yang akan selesai di tahun 2030 itu memberikan indikasi bagus terkait perkembangan Arab Saudi yang mulai mampu berdiri dengan ekonomi non-minyak. Bagaimana menurutmu? (Hendrina Ramadhanti)

 

 

 

Kategori :