Oleh:
Wimpie,
karyawan swasta,
member Group Hobby Nonton
Sudah tiga dekade persis Mario Bros. muncul dalam format film. Pada 1993, berjudul Super Mario Bros., untuk kali pertama dan terakhir game paling populer milik Nintendo itu dirilis sebagai live-action. Kini, film Super Mario kembali dirilis. Tapi dalam format animasi.
PROYEK film Super Mario sebenarnya sudah lama dinanti oleh fans. Dari reboot hingga remake terus-menerus gagal. Hingga akhirnya, empat tahun silam, Illumination Entertaintment, studio yang mempopulerkan Minions di seluruh dunia, mengadopsi Mario menjadi anak emas barunya.
Saat teaser dirilis setahun lalu, banyak hujatan yang diterima studio. Terutama pada pengisi suara Mario yang disulihsuarakan oleh bintang Guardians of The Galaxy, Chris Pratt. Alasannya simpel. Pratt tidak beraksen Italia seperti background karakternya.
Setelah 30 tahun penantian, film tentang duo tukang ledeng Mario dan Luigi ini justru menuai hasil melebihi ekspektasi siapapun. The Super Mario Bros Movie mencetak berbagai banyak rekor pendapatan. Salah satunya, menjadi film animasi dengan pendapatan opening weekend terbesar sepanjang sejarah. Dengan raihan sebesar USD 377 juta, atau senilai Rp 5,6 triliun. Menggeser rekor Frozen 2.
Ini adalah film sebenarnya yang ingin dilihat oleh para penggemar Nintendo. Kami dari grup Hobby Nonton nonton bareng, dan sangat menikmatinya. Bagi saya, plot aksi dan petualangannya sungguh luar biasa dan padat. Kami benar-benar dimanjakan dengan candy-eyed action non stop. Meski begitu, ada saat-saat lucu dan bagian emosional yang membuat kita bersedih.
Saya menyukai cerita dan alurnya. Di sebagian besar game yang pernah saya mainkan, seingat saya, Mario dan Luigi selalu berusaha menyelamatkan Peach dari Bowser. Dalam alur film kali ini berbeda. Mario harus menyelamatkan saudaranya Luigi, dengan bantuan Peach.
Ada dua sisi cerita dalam film ini. Satu sisi menunjukkan bahwa Mario sangat peduli pada Luigi. Dan sisi lainnya adalah Luigi memiliki kesempatan untuk bersinar menjadi karakter yang kuat. Peach sangat berani dan percaya diri dalam film ini. Dan itu menarik. Sedangkan Toad cukup menghibur.
Animasinya fantastis dan spektakuler. Bahkan karakternya juga. Studio bekerja dengan sangat baik merancang dan menggambar animasi. Salut untuk Illumination. Mungkin nantinya Mario Bros bisa menjadi franchise terbaik studio itu setelah Minions.
Film ini memiliki semua referensi dan easter egg dari game yang pernah saya mainkan selama bertahun-tahun. Saya senang film ini menyertakan tema musikal dari semua game, dan bahkan efek suaranya. Saya memuji Koji Kondo atas karyanya yang brilian dalam menciptakan semua suara dan musik asli Mario Bros di Nintendo. Dan tentunya Brian Tyler adalah pilihan yang baik untuk menyusun itu semua ke dalam film menjadi soundtrack yang spektakuler.
Kita tahu bahwa Charles Martinet mengisi suara Mario dan Luigi selama bertahun-tahun. Tapi di sini, sutradara memilih Chris Pratt. Mereka menganggap Pratt sebagai aktor terbaik untuk Mario. Berkat perannya dalam film animasi seperti The Lego Movie atau Onward.
Pratt tidak mencoba menyuarakan Mario seperti dari game. Dan mungkin itulah yang diinginkan oleh sutradara. Saya termasuk orang yang skeptis tentang Pratt sebagai pengisi suara Mario. Tapi ketika menontonnya beraksi, ia tidak seburuk itu.
Charlie Day juga sangat bagus sebagai pengisi suara Luigi. Sedangkan Jack Black benar-benar memainkan perannya sebagai pengisi suara Bowser. Ia orang yang sempurna untuk ini. Seth Rogen lucu sebagai Donkey Kong. Suara Anya Taylor-Joy ’’cantik’’ seperti sang putri. Keegan-Michael Key luar biasa sebagai Toad. Secara keseluruhan, saya puas dengan pengisi suara.
Film animasi ini menghormati warisan dari seluruh waralaba Nintendo. Seluruh penggemar Nintendo, tua maupun muda, menikmatinya di bioskop. Ini juga merupakan film untuk dinikmati keluarga karena memang terasa seperti film keluarga. Jadi, jika kalian seorang penggemar, datanglah ke bioskop saat ini juga, dan nikmati. Jika tidak, duduk dan tetap nikmatilah. (*)