Berawal dari niat reboisasi, Serka Heri Purnomo babinsa desa Taji, Kecamatan Jabung justru bisa mengembangkan kopi robusta. “Awalnya saat saya ditugaskan di sana, saya melihat kondisi hutan yang gundul. Sehingga banyak longsor. Saya mengambil langkah penghijauan yang berdampak ekonomi,” terang Heri. Heri kemudian menyulap lahan yang kosong menjadi kebun kopi.
Ia bahkan mengikuti komunitas petani kopi. Tujuannya untuk Belajar. Pada tahun 2016 ia melihat hasil panen kopinya baik. Maka ia pun berpikir agar kopi diolah dengan proses yang baik. Sehingga kopi yang dihasilkan menjadi kopi premium.
Kini kopi hasil reboisasi itu benar-benar memiliki manfaat ekonomi. Merknya Kopi Babinsa Taji.
BACA JUGA:Brawijaya Awards: Babinsa Mojokerto Gandeng Pramuka hingga Pendampingan Cagar Budaya
Serda Sugianto yang berdinas di desa Ampelgading Kabupaten Malang membina masyarakat heterogen dari 4 agama, yakni Islam, Kristen, katolik, dan Hindu. Mereka saling mengamankan tempat ibadah, setiap kali ada acara keagamaan.
Ada pula Serma Priyanto, babinsa yang melebur dengan masyarakat lewat pelestarian budaya. Babinsa yang berdinas di Koramil 0818/34 Kromengan ini, membuat grup Karawitan yang diberi nama Aneka Budaya dan Group Jaranan dengan nama Wahyu Tri Manunggal.(*)