Apakah Kamu Mengalami Digital Burnout? Ini 5 Tanda yang Harus Diwaspadai

Apakah Kamu Mengalami Digital Burnout? Ini 5 Tanda yang Harus Diwaspadai

Terlalu lama di depan layar bisa bikin lelah tanpa sadar—kenali tanda digital burnout sebelum tubuhmu yang protes-freepik-

HARIAN DISWAY- Penggunaan gadget yang tanpa henti dan akses internet yang kian mudah memunculkan risiko baru, digital burnout. Itu adalah kondisi yang dipicu kelelahan emosional, mental, dan fisik akibat paparan perangkat digital secara terus-menerus.

Sebuah penelitian terhadap sekelompok mahasiswa di Turki menunjukkan bahwa tingkat digital burnout mereka di atas rata-rata. Itu setara dengan tingkat stres yang mereka rasakan.

Ternyata, kondisi itu tidak hanya dialami mahasiswa. Penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi yang intens memicu bertambahnya beban peran (role overload) dan memicu burnout bahkan di lingkungan pekerja.

BACA JUGA:7 Dampak Bermain Hp Pada Kegiatan Sekolah Anak

BACA JUGA:Doomscrolling, Ancaman dari Kebiasaan Menggulir Berita Negatif

Mengapa Digital Burnout Terjadi?

Para ahli menyebut beberapa faktor utama yang memicu kondisi ini. Pertama, penggunaan layar dengan durasi lama. Menatap gadget atau laptop selama berjam-jam tanpa jeda ternyata berdampak signifikan terhadap keletihan fisik maupun mental. 

Kedua, tekanan untuk selalu aktif atau responsif di platform digital membuat batas antara waktu kerja dan waktu istirahat makin kabur. Termasuk merespons notifikasi, email, dan media sosial.  

Ketiga, kurangnya dukungan atau strategi pengaturan penggunaan digital. Temuan menunjukkan bahwa apabila dukungan organisasi atau keluarga baik, dampak negatif digitalisasi terhadap burnout bisa ditekan.

BACA JUGA:Suka Scroll sebelum Tidur? Waspadai Dampaknya pada Otak

BACA JUGA:Bahaya Scrolling Tanpa Tujuan saat Waktu Luang

Apa Tanda-tandanya?

Berikut tanda digital burnout yang paling sering muncul:

  • Merasa lelah terus-menerus meskipun tidak banyak aktivitas fisik.
  • Sulit berkonsentrasi, mudah lupa, atau makin kurang motivasi terhadap hal-hal yang biasanya menyenangkan.
  • Gejala fisik seperti mata lelah, sakit leher, gangguan tidur akibat terlalu lama menatap layar.
  • Perasaan kehabisan energi emosional seakan terlalu banyak memproses hal-hal digital dan jadi jenuh. 
  • Hubungan sosial melambat. Lebih memilih aktivitas daring daripada tatap muka, dan kurang merasakan segarnya interaksi langsung. 

BACA JUGA:Digital Detox saat Ramadan: Kurangi Scroll, Tambah Pahala!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber