Ensterna jadi Percontohan Sterilisasi Produk Ekspor

Selasa 16-05-2023,05:44 WIB
Reporter : Eko Setyawan
Editor : Tomy C. Gutomo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Indonesia harus bangga. Di Surabaya, ada perusahaan jasa sterilisasi barang ekspor/impor, seperti, produk makanan, alat kesehatan (alkes), herbal, kosmetik, medis dan farmasi. Alat yang digunakan, ber-teknologi iradiasi.

Hebatnya alat itu, setiap proses iradiasi, tanpa membuka kemasan produk tetap diproses, efisien, tanpa meninggalkan residu, dan berstandar Internasional.

Itulah, karya anak-anak hebat, ahli nuklir Indonesia. Yang sekarang berkembang di bawah manajemen PT Energi Sterila Higiena (Ensterna) di kawasan industri Tambak Langon, Surabaya. 

Senin, 15 Mei 2023, perusahaan sterilisasi bersumber dari sinar E-Beam dan X-Ray mendapat kunjungan sejumlah jajaran kementerian terkait dan sejumlah lembaga perdagangan.


Direktur Ensterna Radian Jayadi menunjukkan produk yang telah disterilkan di Ensterna.-FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-

Mereka ingin secara langsung, mengenal kecanggihan alat itu. Founder Harian Disway Dahlan Iskan didampingi Direktur Ensterna Radian Jayadi mengajak hadirin dan undangan melihat langsung proses sterilisasi.

"Indonesia harus bisa semakin berkembang. Ini saya dirikan untuk mengapresiasi ahli nuklir hebat bangsa ini. Menunjukkan bahwa kita bisa. Jangan mau kalah, dengan negara berkembang lain," kata Dahlan, Senin, 15 Mei 2023.

Selain berkeliling ke area produksi dan laboratorium, rombongan juga mengajak pimpinan perusahaan, untuk berdiskusi. Membahas cara, bagaimana hasil laut Indonesia mampu memetik devisa dari ekspor, sesuai yang ditargetkan presiden yakni USD 8 miliar hingga 2024.

"Ini perusahaan bagus. Para ahli nuklir bangsa secara tidak langsung tersalurkan bidang ilmunya," ujar Dedy Miharja, ketua rombongan dari jajaran Deputi Bidang Sumber Daya Maritim, Kemenko Kemaritiman dan Investasi.

Pemerintah bakal belajar lebih banyak untuk diaplikasikan di sejumlah titik di wilayah Indonesia bagian barat dan timur. Akan mendirikan perusahaan sterilisasi yang sama seperti Ensterna.

Menurut Dedy, ada satu perusahaan iradiasi Indonesia milik pemerintah. Tetapi, hanya sebagai wadah riset. Lokasinya juga jauh dari UKM, Unit pengolah Ikan (UPI) yang kebanyakan berada di pulau Jawa. Perusahaan itu di kawasan Pasar Jumat, Kota Tangerang, ujung barat Jawa.

"Padahal keberadaan UPI banyak di Jatim, lebih dari 100 UPI, dari total 521 UPI se-Indonesia. Nah, daripada jauh-jauh ke Tangerang, agar menghemat biaya membutuhkan sterilisasi itu, kita dorong ke sini," ujar Dedy.

"Itu juga dapat memotivasi UPI lain, yang sekarang belum terdaftar sebagai eksporter. Ada sekitar 160-an. Proses iradiasi ini bagus, sekaligus untuk memunculkan UPI baru, berlevel eksporter andal," kata Dedy.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memuji langkah Ensterna membantu peningkatan mutu hasil laut negeri. Karena potensi perikanan Indonesia, mulai wilayah barat, tengah, hingga timur, sangat tinggi. Perlu dukungan untuk meningkatkan nilai jual dengan hasil sterilisasi.

"Sehingga, mampu menambah daya simpan produk yang sifatnya perishable atau perlakuan khusus, seperti ikan itu. Toh, dampaknya juga akan baik, menaikkan perekonomian melalui nilai ekspor dari kita sendiri, maupun untuk domestik, karena kualitasnya menjadi lebih baik," kata Achmad Nugrahadi, staf Bappenas.

Kategori :