Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: Sejarah dan Tujuan Peringatannya
HARI Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: sejarah dan tujuan peringatannya. Foto: Perempuan Sudan jadi korban pemerkosaan sampai hamil dalam perang di negara tersebut. -AFP-
HARIAN DISWAY - Setiap 19 Juni, dunia memperingati Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik, atau International Day for the Elimination of Sexual Violence in Conflict.
Momentum ini menjadi pengingat pahit akan luka mendalam yang diakibatkan oleh kekejaman perang. Serta seruan kuat untuk bersama-sama mengakhiri tragedi kemanusiaan ini.
Kekerasan seksual dalam konflik bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia. Tetapi juga senjata dahsyat yang dapat menghancurkan komunitas, merenggut rasa aman, dan menghambat perdamaian.
BACA JUGA:Kampus Masih Gagap Kekerasan Seksual
Korbannya tak hanya perempuan, tetapi juga laki-laki. Luka fisik dan mental yang mereka derita dapat meninggalkan bekas seumur hidup.
HARI Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: sejarah dan tujuan peringatannya. Foto: Perempuan dan anak-anak mengungsi dari konflik di Timur Tengah.-UNHCR-
Lantas, bagaimana sejarah di balik pencetusan peringatan Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik? Siapa yang menginisiasinya? Simak artikel berikut ini.
Sejarah Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik
Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik diperingati setiap tanggal 19 Juni, setelah dicetuskan oleh Majelis Umum PBB pada 2015.
Berdasarkan Resolusi A/RES/69/293 (2015), PBB menetapkan tanggal ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengakhiri kekerasan seksual terkait konflik.
BACA JUGA:KAKS Bentuk Pengaduan Kekerasan Seksual
BACA JUGA:Anies Dorong Kolaborasi Pemerintah dan NGO untuk Atasi KDR dan Kekerasan Seksual
Tujuan utama peringatan ini adalah untuk menghormati para korban dan penyintas kekerasan seksual di seluruh dunia, serta memberikan penghormatan kepada mereka yang mengabdikan hidup untuk memerangi kejahatan ini. Seringkali dengan risiko kehilangan nyawa.
Pemilihan tanggal 19 Juni didasarkan pada adopsi Resolusi Dewan Keamanan 1820 (2008) pada tanggal tersebut, yang mengutuk kekerasan seksual sebagai taktik perang dan hambatan bagi perdamaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: un