Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: Sejarah dan Tujuan Peringatannya

Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: Sejarah dan Tujuan Peringatannya

HARI Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: sejarah dan tujuan peringatannya. Foto: Perempuan Sudan jadi korban pemerkosaan sampai hamil dalam perang di negara tersebut. -AFP-


HARI Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: sejarah dan tujuan peringatannya. Foto: Perempuan Nigeria jadi korban pemerkosaan sampai hamil dalam perang suku.-AFP-

Menanggapi meningkatnya kekerasan yang ekstrem, Dewan Keamanan mengadopsi Resolusi S/RES/2331 (2016), yang kali pertama mengakui hubungan antara perdagangan manusia, kekerasan seksual, terorisme, dan kejahatan transnasional yang terorganisasi.

BACA JUGA:Mengenal Child Grooming, Modus Pelecehan Seksual yang Jarang Disadari

BACA JUGA:Kinderflix Sesalkan Komentar Mengarah Seksual Pada Host Kak Nisa

Resolusi itu mengakui kekerasan seksual sebagai taktik terorisme dan menegaskan bahwa korban perdagangan manusia dan kekerasan seksual oleh kelompok teroris berhak mendapatkan ganti rugi resmi sebagai korban terorisme.

Sejak saat itu, setiap tahun pada tanggal 19 Juni, dunia memperingati Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik. Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk mendorong kesadaran dan kepedulian terhadap isu kekerasan seksual dalam konflik di seluruh dunia.

BACA JUGA:Review Like & Share, Film yang Lantang Bercerita tentang Kekerasan Seksual

Tujuan Peringatan Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik

Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik adalah peringatan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kekerasan seksual dalam situasi konflik. Dan mengembangkan strategi untuk mengakhiri kejahatan ini di seluruh dunia.

"Tujuan dari peringatan ini adalah untuk menunjukkan solidaritas dengan para penyintas kekerasan seksual, serta mereka yang bekerja untuk mendukung para penyintas," demikian pernyataan resmi PBB dikutip dari resolusinya.

"Kita juga harus memastikan bahwa mereka tidak terlupakan di tengah krisis global yang saling berkaitan, pemulihan pandemi, dan keterbatasan sumber daya," lanjut resolusi tersebut.


HARI Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni: sejarah dan tujuan peringatannya. Foto: Perempuan Mozambik jadi korban pemerkosaan sampai hamil dalam perang di negara tersebut.-UN Women-

BACA JUGA:Festival UKPIM Ubhara: Kekerasan Seksual Kadang Tak Disadari

PBB mendefinisikan "kekerasan seksual dalam konflik" sebagai pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran paksa, kehamilan paksa, aborsi paksa, sterilisasi paksa, dan perkawinan paksa. Juga segala bentuk kekerasan seksual lain yang memiliki tingkat keparahan yang sebanding.

Kejahatan itu dapat dilakukan terhadap perempuan, laki-laki, anak perempuan, atau anak laki-laki yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan konflik. Istilah itu juga mencakup perdagangan manusia dalam situasi konflik yang bertujuan untuk kekerasan atau eksploitasi seksual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: un