SURABAYA, HARIAN DISWAY – Baru-baru ini, di media sosial sedang viral seorang anak di bawah umur yang dimarahi ayahnya karena bermain roleplay di TikTok. Diketahui, si anak telah melakukan roleplay ke ranah dewasa. Yang sepatutnya tidak dimainkan bersama orang-orang yang tidak dikenalnya.
Di titik ini, ketika melihat anak berbuat salah, orang tua biasanya mulai bersikap negatif. Diawali dengan emosi yang meningkat. Misalnya dengan mengancam atau memarahinya. Dan biasanya diikuti tindakan fisik. Misalnya membentak atau mencubit. Atau bahkan memukul. Hal itu—diharapkan—membuat anak takut dan jera. Sehingga tidak mengulangi tindakannya lagi.
Namun, ada peluang yang terjadi adalah sebaliknya. Alih-alih berhenti, anak semakin memberontak dan mengulangi hal yang dianggap salah oleh orang tua. Ketika dibentak, anak merasa bahwa ayah atau bunda tidak sayang atau tidak peduli dengannya.
BACA JUGA: Kekerasan Anak terhadap Orang Tua
BACA JUGA: Ortu Wajib Waspada Fenomena Anak di Bawah Umur Main Game Roleplay di TikTok
Lalu, apakah orang tua harus diam saja saat anak melakukan kesalahan? Bagaimana cara menasehati yang tepat? Berikut tips yang bisa dilakukan ayah dan bunda.
Jaga Emosi
Sebagai orang yang dewasa, saat mengetahui anak melakukan kesalahan, orang tua harus menjaga emosi. Tahan amarah, jangan sampai spontan memarahi atau membentak. Karena hal itu akan membuat anak merasa dirinya tidak berguna. Atau, bisa juga anak tidak merasa takut dengan bentakan. Sehigga suatu saat mengulangi tindakannya.
BACA JUGA: Kecanduan HP Bisa Bikin Anak Telat Bicara, Bidan di Pasuruan Banyak Temukan Kasus
Berusaha Tenang
Hal yang harus dilakukan saat ayah bunda melihat anak melakukan kesalahan adalah tenang. Dengan pikiran tenang, orang tua bisa berkomunikasi positif dengan anak. Ajak dia bercakap tentang kronologi kejadian dan apa yang melatar belakangi tindakannya. Di situasi ini, orang tua bisa berdiskusi dengan anak. Seperti menanyakan kesalahan apa yang dilakukan, menjelaskan mengapa hal itu salah, dan membuat kesepakatan hukuman agar tidak mengulanginya.
BACA JUGA: Gaya Parenting Donna Agnesia
Jangan Memukul
Tak sedikit orang tua yang main fisik ketika jengkel karena anaknya melakukan kesalahan. Namun, tindakan ini sangat tidak disarankan. Selain berpotensi membuat anak depresi, tindakan memukul atau mencubit bakal ditiru oleh anak di masa depan. Ia bisa berubah menjadi perundung yang memukuli teman-temannya. Karena menganggap kekerasan sebagai jalan untuk mencapai tujuan.
Beri Kesempatan Anak Berbicara
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengklarifikasi kesalahan yang dilakukan. Jadilah pendengar yang baik, jangan men-judge cerita anak.
Demikian beberapa tips yang bisa diterapkan jika si kecil melakukan kesalahan. Hal ini berlaku untuk semua usia. Setidaknya sampai 17 tahun. Komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak adalah kunci untuk mendidik si kecil menjadi pribadi yang lebih baik. (*)