Penyebab dan Cara Mengatasi Fenomena Malas Belajar untuk Gen Alpha

Generasi Alpha dan tantangan belajarnya di era serba digital-DmitriMaruta-Getty Images
HARIAN DISWAY - Generasi Alpha atau Gen Alpha adalah anak-anak yang lahir mulai dari tahun 2010 hingga pertengahan 2020-an. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
Gen Alpha dikelilingi oleh teknologi canggih sejak usia dini. Seperti tablet, smartphone, dan internet, yang membentuk cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia. Meskipun melek teknologi, Generasi Alpha menghadapi tantangan tersendiri dalam proses belajar.
Paparan teknologi sejak dini memberikan keuntungan dalam hal akses informasi dan kreativitas. Namun, hal itu juga memunculkan risiko. Seperti kecanduan gawai, kurangnya perhatian, speech delay (keterlambatan bicara), serta kesulitan dalam bersosialisasi secara langsung.
BACA JUGA:6 Tip Parenting untuk Mengatasi Anak yang Malas Belajar
Banyak anak dari Gen Alpha cenderung lebih tertarik pada konten visual cepat, seperti video singkat. Mereka lebih tertarik dengan konten dibandingkan dengan pembelajaran di sekolah yang menuntut konsentrasi lebih lama.
Berikut merupakan tantangan yang dihadapi oleh Generasi Alpha dalam proses belajar:
Tantangan Utama dalam Proses Belajar
1. Kurangnya Minat Belajar dengan Metode Tradisional
Anak-anak Generasi Alpha lebih menyukai pembelajaran interaktif dan berbasis teknologi. Metode belajar tradisional atau kuno sering dianggap membosankan. Sehingga mereka cenderung kehilangan motivasi jika tidak didukung dengan metode digital yang kreatif.
BACA JUGA:5 Cara Menjadi Sigma yang Ngerizz dan Super Mewing Ala Gen Alpha
2. Gangguan Konsentrasi
Anak-anak Gen Alpha kerap kehilangan fokus belajar karena terlalu terbiasa dengan distraksi digital yang terus-menerus-Maca and Naca-Getty Images Signature
Gen Alpha terbiasa melakukan banyak aktivitas secara bersamaan. Apalagi adanya berbagai perangkat digital yang membuat mereka mudah teralihkan perhatiannya.
Hal itu menyulitkan guru dan orang tua untuk menjaga fokus anak dalam kegiatan belajar yang lebih serius dan fokus.
3. Keterbatasan Interaksi Sosial
Banyaknya waktu yang dihabiskan di dunia digital menyebabkan sebagian anak memiliki keterampilan sosial yang kurang berkembang. Itu berdampak pada kemampuan kerja sama, empati, dan komunikasi mereka di kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Ketika Masa Balita Menentukan Masa Depan: Mengapa Pola Asuh yang Baik Itu Penting?
4. Ketergantungan pada Teknologi
Tanpa teknologi, sebagian besar anak merasa tidak nyaman dalam proses belajar. Ketergantungan itu dapat menjadi kendala ketika mereka harus belajar dalam kondisi dengan keterbatasan teknologi.
Solusi dan Tip yang Dapat Diterapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber