HARIAN DISWAY - Korps Penjaga Pantai AS menyimpulkan sebuah ledakan kedalam (catastrophic implosion) menjadi penyebab hancur dan tenggelamnya kapal wisata Titan milik perusahaan tur bawah air Ocean Gate.
Kesimpulan diambil antara lain dari analisis sebaran lima puing besar dari berbagai bagian kapal selam ditemukan di dasar laut sekitar 500 m dari haluan Titanic oleh kendaraan pencari yang dioperasikan dari jarak jauh dalam misi pencarian ini.
US Coast Guard telah mengatakan mendeteksi suara "consistent with an implosion" tak lama setelah kapal selam kehilangan kontak dengan kapal induknya pada 18 Juni saat turun di 3.800 m atau 12.467 kaki di bawah permukaan laut.
BACA JUGA:Pemberangkatan Jamaah Haji Berakhir Hari Ini
Kapal Titanic M4 yang mirip dengan Titan pada 2022 melakukan resuplai di tengah laut--oceangateexpeditions.com
Secara teknis, insiden Catastrophic Implosion ini terjadi ketika lambung kapal remuk ke dalam karena tekanan eksternal yang luar biasa. Dipicu oleh perbedaan tekanan (pressure difference) antara di dalam dengan di luar lambung kapal.
Jika ada kerusakan pada struktur, tekanan di luar akan jauh lebih besar daripada tekanan di dalam kapal. Tekanan air di luar lambung itulah yang akhirnya meledakkan Titan. Karenanya, ledakan ini bisa saja terjadi sangat cepat dan terjadi hanya dalam sepersekian detik.
Sebagian kapal selam yang beroperasi di kedalaman Sebagian besar kapal selam (submarine) dan kapal selam mini (midget submarine) memiliki bejana tekan (pressure vessel) yang terbuat dari bahan logam tunggal dengan kekuatan yang tinggi.
BACA JUGA:Tidak Ada Israel, Berikut Daftar 24 Negara Peserta Piala Dunia U-17
Pada kapal yang terbuat dari baja digunakan untuk kedalaman yang relatif dangkal (sekitar 300 meter). Jika beroperasi lebih dalam, bahannya menggunakan titanium.
Namun pada kapal selam milik Ocean Gate, lambung kapal terbuat dari kombinasi titanium dan serat karbon komposit.
Bahan ini tidak biasa untuk digunakan penyelaman dalam karena karena, dalam konteks penyelaman yang dalam, titanium dan serat karbon adalah bahan dengan sifat yang sangat berbeda.
Titanium bersifat elastis dan dapat beradaptasi dengan rentang tekanan yang luas tanpa regangan permanen. Selain itu titanium bisa menyusut untuk menyesuaikan diri dengan kekuatan tekanan, dan mengembang kembali saat kekuatan tekanan ini berkurang. Sebaliknya, komposit serat karbon jauh lebih kaku dan tidak memiliki elastisitas yang sama.
Lambung Kapal Selam Titan milik Ocean Gate--OceanGate Expeditions via AP
BACA JUGA:Pesawat Sam Air Jatuh di Elelim, Korban Belum Bisa Dievakuasi