Penjurian Lapangan Brawijaya Award (26): Pulang Masih dengan Tugas Tambahan

Rabu 28-06-2023,09:00 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Noor Arief Prasetyo

Tapi kalau berpisah di Banyuwangi, saya harus menyetir sendirian ke Situbondo sampai Bondowoso. Apalagi melewati alas kumitir sendirian pada surup-surup hari. Bukannya takut, cuma ndredeg. 

Akhirnya tim sepakat. Saya angkut semuanya ke Situbondo. Matahari sudah hampir tenggelam saat kami kembali menerobos Alas Kumitir Banyuwangi. Kami mencapai Situbondo malam hari sekitar isya. Pak Yusuf akhirnya menyerah dalam pencariannya terhadap travel. 

Pak Yusuf, Fiu, dan Rozak naik bus jurusan Surabaya dari Terminal Situbondo. Setelah tergopoh-gopoh menaikkan oleh-oleh yang banyak sekali. Selama 5 hari penjurian, kami membawa total 20 kilogram kentang dan panganan lainnya. 

Setelah bus berangkat, saya meluncur dengan Honda BR-V ke Bondowoso. 

Malam itu saya belum tidur. Melakukan koordinasi ulang dengan Kodim Jember dan Kodim Pasuruan. Hari Senin, 22 Mei 2023, saya akan menuju Rawa Tengah, Sumberbaru, Jember. 

Kemudian sore harinya ke Watulumbung, Lumbang, Pasuruan. Jika masih memungkinkan, akan langsung meluncur malam hari kembali ke Surabaya. 

Kopka Budi lingkupnya kecil. Hanya ruang kelas. Saya sendiri mampu untuk meng-handle semua fungsi penjurian. Sementara untuk Kopka Budi, saya meminta tolong pada Anggota Pendim Pasuruan. Membantu saya mendokumentasikan penjurian.

Setelah koordinasi selesai, saya pun menuju ke peraduan. Misi tim 3 bisa dikatakan selesai, bisa juga belum selesai. Seluruh tim 3 telah memberikan kemampuan terbaik mereka, tapi kini terserah saya sendiri untuk menyelesaikan sisanya.

Penjurian sembari kembali ke Surabaya memang cukup melelahkan. Nyetir sendirian, penjurian sendirian membuat badan ini luluh lantak. Puas tapi menyisakan lelah. Rasanya istirahat 1 – 2 hari akan bisa mengembalikan kondisi. (*)

Tim Juri 4 memulai penjurian dengan hal yang menyenangkan. Baca edisi besok

Kategori :