oleh:
Dr dr Robert Arjuna FEAS
dokter dan penulis ilmu kesehatan
HARIAN DISWAY – Setiap hari, sering saya menghadapi pasien mengeluh sembelit. Alias tidak bisa buang air besar. Masalah ini biasanya diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas. Namun, tak sedikit juga yang harus ke rumah sakit tiap kali mengalami sembelit.
Walaupun kedengarannya sepele, sembelit membawa malapetaka.
Buang air besar merupakan tahap terakhir dari proses pencernaan. Dalam sistem pencernaan manusia, sisa makanan yang dikonsumsi bergerak melalui usus kecil ke usus besar. Setelah air dan nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus besar, sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan melalui anus sebagai tinja.
BACA JUGA: 6 Manfaat Diet Mediterania Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Diabetes Sampai Alzheimer
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan sulit buang air besar (BAB). Atau frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak mengonsumsi cukup serat.
Definisi Sembelit
Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah gangguan pada sistem pencernaan saat manusia (atau mungkin juga hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan. Sehingga sulit dibuang atau dikeluarkan. Dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
BACA JUGA: Mengenal POWERbreathe, Teknik Pernapasan untuk Kesehatan Jantung
Sembelit adalah adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Setiap orang memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda. Ada orang yang buang air besar setiap hari, namun ada juga yang setiap dua hari.
Namun jika sulit atau jarang buang air besar, berarti Anda mengalami sembelit. Walaupun termasuk penyakit yang umum, namun jika tidak sembuh dalam tiga minggu berturut-turut atau lebih, berarti penyakit ini sudah kronis.
Mekanisme Sembelit
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ kompleks yang bekerja secara harmonis untuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi serta nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air adalah zat gizi. Sistem pencernaan Anda akan memecah nutrisi menjadi bagian-bagian yang cukup kecil untuk diserap oleh tubuh kemudian digunakan untuk energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel.
Usus besar Anda menyerap air, dan sisa makanan yang tidak diserap/limbah akan menjadi feses. Saraf dan hormon juga membantu mengontrol proses pencernaan.
Pencernaan dimulai dari mulut. Setelah makanan dikunyah dan dicampur dengan air liur, ia bergerak turun ke kerongkongan dan kemudian ke perut. Setelah makanan masuk ke perut, otot perut mencampur makanan dan air dengan cairan pencernaan. Perut perlahan mengosongkan isinya, yang disebut chyme, ke dalam usus kecil Anda.
BACA JUGA: Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan
Bolus makanan kemudian melewati usus kecil, di mana ia dipecah menjadi molekul sederhana. Dinding usus kecil menyerap air dan nutrisi yang dicerna ke dalam aliran darah. Produk limbah/sisa makanan yang tidak diserap dari proses pencernaan pindah ke usus besar.
Nah, ketika kotoran menumpuk di dalam usus besar, kotoran akan mengeras dan menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan. Itulah sembelit. Gejalanya, antara lain:
1. Buang air besar keras, butuh mengejan dengan keras untuk membuang kotoran,
2. Merasa masih ada kotoran yang tertinggal setelah buang air besar. Sehingga butuh gerakan tambahan untuk mengeluarkan kotoran, seperti menekan-nekan perut atau mengeluarkan kotoran menggunakan jari
3. Perut buncit.
Penyebab Sembelit
1. Kurang minum air
2. Kurang mengkonsumsi serat
3. Stres maupun depresi
4. Terlalu banyak mengonsumsi produk susu
5. Hipotiroid
6. Penyakit Parkinson
7. Sklerosis ganda
8. Gangguan makan
9. Kanker usus besar
10. Hamil
11. Meminum obat-obatan antidepresan atau antinyeri
12. Ambeien atau wasir
13. Penyempitan usus
14. Kanker rektum
15. Rektokel (penurunan dinding rektum ke vagina)
16. Stroke
17. Luka pada tulang belakang.
Tes Sembelit
Biasanya sembelit mudah didiagnosis. Namun, jika sembelit disebabkan oleh penyakit lain, misalnya kanker usus besar, proses diagnosis akan menjadi lebih sulit. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk menemukan penyebab sembelit.