Kenali Penyakit Antraks yang Menyerang Warga Gunungkidul. Bakterinya Awet Sampai 40 Tahun

Kamis 06-07-2023,16:34 WIB
Reporter : Wehernius Irfon
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Antraks atau Anthrax adalah penyakit bakteria berasal dari hewan dan bisa menular pada manusia (zoonosis).  

Anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang hewan herbivora liar maupun domestik. Seperti sapi dan kambing.

Meskipun bisa menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun antraks tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

BACA JUGA:Kronologi Virus Antraks Menyebar di Gunung Kidul, Sebabkan 1 Orang Meninggal

Penyebab Munculnya Penyakit Antraks

Bakteri Bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antraks normalnya hidup di tanah. Jenis bakteri ini bisa dengan mudah menyerang dan menginfeksi hewan pemakan rumput, seperti domba, kuda, sapi, dan kambing.

"Bakteri ini sangat awet. Bisa bertahan hidup di tanah hingga 40 tahun," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi.  

Bakteri tersebut nantinya akan menyebar dan menular dari hewan ke manusia saat seseorang menyentuh bulu atau kulit hewan yang telah terinfeksi, maupun mengonsumsi daging hewan yang kurang matang atau menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri tersebut. 

BACA JUGA:Satgas PMK Keluarkan Regulasi Hewan Ternak Selama Idul Adha 1444 H

Ciri-Ciri Penyakit Antraks

Penyakit Antraks ternyata bisa menyerang dalam 3 bagian tubuh manusia, seperti pada bagian kulit, pencernaan, dan penapasan. Beberapa macam penyakit antraks diantaranya :

1. Antraks Kulit

Jenis antraks ini akan mengakibatkan munculnya banyak benjolan pada permukaan kulit yang diikuti dengan rasa gatal. Benjolan paling sering terlihat pada area leher, lengan, dan wajah. lalu, benjolan bisa berubah menjadi borok dengan warna kehitaman dan tidak disertai rasa nyeri.

2. Antraks Pencernaan

Sementara itu, gejala antraks yang menyerang saluran pencernaan atau antraks gastrointestinal yaitu mual dan ingin muntah, sulit menelan, tenggorokan terasa sakit, penurunan nafsu makan, sakit perut, demam, sakit kepala, dan adanya benjolan pada bagian leher. Saat kondisi memburuk, pengidap bisa mengalami diare bahkan buang air besar berdarah. 

Kategori :