SURABAYA, HARIAN DISWAY- Lomba Babinsa Inspiratif Jawa Timur Brawijaya Awards 2023 memberikan kesan tersendiri bagi Drs Gitadi Tegas Supramudyo M.Si. Dosen 38 tahun di Fakultas Ilmi Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengaku selama lima hari penjurian, banyak hal yang menarik dirasakannya.
Termasuk sejumlah perjalanan antarkota yang juga memberi kesan. Beberapa kali kesasar karena mengikuti arah yang ditunjuk oleh googlemaps. “Tentu itu menjadi guyonan kendati jujur saya tetep was-was. Saat itu perjalanan di tengah kebun jagung rasanya seperti tak berujung. Lama muter-muter masih di sekitaran kebun jagung,” terang Gitadi saat mengambilan video untuk diputar pada acara malam penganugerahan lomba Babinsa Inspiratif Jawa Timur ini.
BACA JUGA:Jelang Awarding Brawijaya Awards, Rombak Panggung Besar-besaran
Diakui Gitadi, banyak aksi yang dilakukan para babinsa yang masuk 50 besar finalis ini yang menarik. Sekaligus memberi inspirasi kepada organisasi atau institusi lain. “Beberapa program yang sudah dijalankan tinggal memoles sedikit saja sudah menjadi program yang lebih besar. Termasuk bila areal pengabdian diperluas. Tentu dampaknya akan menjadi lebih luar biasa,” paparnya.
Termasuk dukungan dari instansi lain, salah satunya pemerintah daerah. “Tidak mungkin itu akan dibiayai babinsa sendiri. Walaupun saya juga temui beberapa babinsa yang sampai merogoh kocek sendiri dalam-dalam demi pengabdiannya tersebut. Ada yang malah menghibahkan sebagian tanah pribadinya untuk program pengabdian,” terang Gitadi.
Beberapa program babinsa yang cukup diingat dengan baik adalah program penanaman padi di musim kemarau di Lamongan. Juga restorasi sungai yang kumuh menjadi sarana wisata yang murah meriah. “Selama ini menanam padi identik dilakukan pada musim hujan. Nah ini terobosan yang perlu didukung karena akan berkontribusi pada ketahanan pangan baik untuk Jawa Timur maupun secara nasional,” jelas Gitadi lagi.
Termasuk restorasi sungai yang semula kumuh dan sarang sampah. “Dengan kerjasama dan didukung oleh pemerintah desa, program kali bersih itu berhasil dilakukan. Termasuk juga menjadikan kawasan pinggir sungai sebagai lokasi wisata bagi warga sekitar,” terang Gitadi yang sempat merasakan duduk santai di kafe yang ada di pinggir sungai tersebut.
Diakui Gitadi, suasana kafe itu sangat kekinian dan instagramable. “Bagi kalangan muda, sangat bagus untuk yang suka narsis dan upload untuk sosial media. (Noor Arief)