SURABAYA, HARIAN DISWAY - Grha Wismilak statusnya disita oleh Polda Jatim. Bukan dimiliki. Bangunan masih disegel polisi. Tetapi, polisi sudah menggunakan gedung cagar budaya itu untuk beberapa kegiatan, Senin, 21 Agustus 2023.
Puluhan anggota Polda Jatim berkumpul di halaman gedung belakang sejak pagi. Mereka bergabung dengan komunitas Surabaya Juang dan Roodeberg Soerabaia. Yakni untuk menggelar aksi teatrikal peringatan Proklamasi Polisi Republik Indonesia.
Tentu, aksinya tak di dalam gedung. Tetapi, di trotoar depan gedung. Persis di seberang selatan pos polisi Jalan dr Soetomo.
"Kemarin bilang bahwa mau ada acara di gedung," ujar Ketua Yayasan Wismilak Henry Najoan saat dihubungi. Polda Jatim pun meminta bantuan untuk kelancaran kegiatan. Yakni menyalakan listrik dan saluran mulai Minggu, 20 Agustus 2023.
BACA JUGA:Seminggu Segel Grha Wismilak, Polda Jatim Belum Tetapkan Tersangka
Henry diberi tahu soal aksi teatrikal itu. Juga kegiatan sosialisasi di dalam gedung bagian depan. "Seperti itu pemberitahuannya," kata Henry yang selama ini bertanggung jawab merawat cagar budaya itu.
Awalnya, aksi teatrikal digelar di pelataran Monumen Perjuangan Polri di Jalan Polisi Istimewa. Semua peserta bahkan sudah berkumpul sejak pukul 07.30 pagi. Tetapi, mendadak pindah ke Grha Wismilak satu jam kemudian.
"Karena diizinkan sama Pak Kapolda pagi tadi," ujar Ketua Surabaya Juang Heri Lentho. Izin itu tentu dengan satu syarat. Yakni kegiatan tak boleh dilakukan di dalam gedung.
Polisi berjaga di halaman Grha Wismilak, Surabaya. -Ahmad Rijaluddin-Harian Disway-
Heri sepakat dan kegirangan. Akhirnya, aksi teatrikal peringatan Proklamasi Polisi RI bisa digelar di tempat asli peristiwanya. Yakni Markas Polisi Istimewa yang 30 tahun belakangan menjadi Grha Wismilak.
BACA JUGA:BPN Yakinkan Grha Wismilak Milik Polda
Ini sudah lama dinantikan oleh komunitas Surabaya Juang. Setidaknya sudah 16 tahun. Persis sejak aksi teatrikal itu digelar rutin mulai 2007.
"Tentu menjadi momen yang tepat. Karena selama ini kami memang nggak dapat izin di situ," ujar Heri. Sejak awal, aksi teatrikal peringatan Proklamasi Polisi RI hanya bisa digelar di dua tempat. Yakni Monumen Perjuangan Polri dan SMK St. Louis.
Acara yang berlangsung hingga 11.30 siang itu pun berlanjut dengan diskusi terbatas. Diikuti dihadiri seluruh kapolres se-Jawa Timur, pimpinan Badan Pertanahan Nasional, dan tim cagar budaya hingga sejarawan.
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, pertemuan tersebut memang untuk mengenang jasa M. Yasin. Seorang tokoh perjuangan kemerdekaan yang berjasa memproklamasikan bergabungnya Polisi Istimewa ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.