HARIAN DISWAY – Gregoria Mariska Tunjung sangat tidak puas dengan penampilannya sendiri di perempat final Kejuaraan Dunia 2023.
Menghadapi juara bertahan dua kali, Akane Yamaguchi, di Royal Arena Kopenhagen, Denmark, Sabtu dini hari WIB, Gregoria kalah straight games, 16-21, 18-21.
’’Sangat enggak puas, karena permainan tadi enggak sesuai dengan yang aku mau,’’ ungkap Gregoria, dalam wawancara sesudah pertandingan.
Jorji, sapaan akrab Gregoria, sebenarnya sudah sangat mengenal permainan Akane Yamaguchi. Mereka sudah pernah bentrok sebanyak 15 kali. Dari jumlah itu, Akane menang 11 kali.
Namun, dalam pertandingan dini hari tadi, justru Akane yang memanfaatkan catatan itu untuk mengantisipasi semua taktik Jorji. Bintang Jepang berusia 26 tahun itu membaca semua permainan Jorji. Dan seperti bisa menghentikan semua pukulan Jorji di berbagai sisi lapangan.
TERHENTI di perempat final Kejuaraan Dunia 2023, ini penyesalan Gregoria Mariska Tunjung.-PP PBSI-
Di sisi lain, Jorji malah lambat membaca pergerakan Akane. Dan gagal menjalankan strategi demi menghentikan pemain berambut pendek itu.
BACA JUGA: Hebat! Berbekal Senyuman, Apri/Fadia Pastikan Medali Pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023
’’Semua berjalan begitu cepat. Karena, ya, mungkin itu tadi. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Rasanya sulit banget untuk fokus poin per poin,’’ tutur Gregoria. ’’Jadinya ya, lumayan… eh bukan lumayan lagi. Menyesal banget dengan hasil dan permainannya,’’ ungkap dia.
’’Seandainya saya bisa tampil lebih baik, meski hasilnya sama-sama kalah, mungkin saya akan lebih puas. Tapi ini enggak,’’ lanjut Jorji. Pemain berusia 23 tahun itu tampak benar-benar menyesal.
Pemain yang ditempatkan di unggulan kedelapan itu sebenarnya melakukan pengejaran epik pada akhir game kedua. Dari yang awalnya tertinggal 13-20, hanya menjadi 18-21 saja.
BACA JUGA: Gregoria Mariska Tunjung Tantang Juara Bertahan Akane Yamaguchi di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023: Sejauh Ini, Ini yang Paling Jauh!
Namun, karena sejak awal selisih poin mereka terlalu jauh, dia kesulitan menyamakan kedudukan. Apa lagi memaksakan rubber game. Itu membuat Jorji semakin menyesali permainannya.
’’Tadi di awal game kedua, saya tertinggal cukup jauh. Itu yang bikin saya susah untuk ngejar poin lagi. Lawan dapat enam atau tujuh match point. Jd itu merugikan sih, untuk saya sendiri,’’ tutur juara dunia junior 2017 tersebut.
Sejatinya, melangkah ke perempat final adalah pencapaian terbaik Gregoria Mariska Tunjung di kejuaraan dunia. Dari tiga edisi sebelumnya, paling bagus dia terhenti di babak 16 Besar. Yakni di edisi 2019. Tahun lalu, dia dihentikan di babak kedua oleh Akane juga.
BACA JUGA: Ahsan/Hendra Mulus ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia 2023, Tak Ingin Lengah Ditantang He Ji Ting/Zhou Haodong
Gregoria senang melaju ke perempat final Kejuaraan Dunia 2023. Seperti dia katakan sendiri dalam wawancara sebelumnya, ’’Sejauh ini, ini yang paling jauh.’’ Namun, dia benar-benar tidak puas dengan permainan saat melawan Akane di Kopenhagen ini.
Dia berjanji menggunakan kekalahan pada edisi ini untuk memperbaiki diri lagi.
’’Banyak pelajaran yang didapat dari pertandingan ini. Ke depan, saya berharap bisa tampil lebih baik lagi. Hasil ini bisa saya terima dan jadi pelajaran. Juga untuk berkaca, agar ke depan bisa lebih baik lagi,’’ pungkas dia.
Dengan begini, Indonesia hanya menyisakan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti di semifinal. Malam ini, Apri/Fadia menghadapi pasangan Korea Kim So-young/Kong Hee-yong.
Pertandingan semifinal ditayangkan langsung oleh iNews TV mulai pukul 15.00 WIB. (*)