SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pihak RSUD dr. Soewandhi Surabaya menceritakan kronologi hilangnya limbah medis yang belakangan diketahui dicuri oleh Zainal. Zainal adalah seorang office boy yang ditangkap Simokerto. Ini setelah pihak RS melaporkan pencurian tersebut.
Dirut RSUD dr Soewandhi dr Billy Daniel Mesakh menjelaskan, pertama kali pihaknya mengetahui pencurian limbah medis tersebut dari dua petugas kebersihan rumah sakit yang sedang membuang sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Jalan Rangkah.
Saat itu, mereka didatangi oleh dua pria yang tidak mereka kenal. Lalu kedua pria tersebut menuding bahwa ada limbah medis milk RS dr. Soewandhi yang dibuang di TPS tersebut.
Petugas kebersihan itu kemudian mengecek sampah bawaan mereka. Mereka pun menemukan ada limbah medis yang ikut dibawah dan milik RS dr Soewandhi. Temuan tersebut kemudian dilaporkan kedua petugas kebersihan kepada manajemen rumah sakit.
BACA JUGA:Tingkatkan Nilai Rapor Pendidikan dengan Ikuti Try Out ANBK 2023 SMP Swasta Surabaya Utara
BACA JUGA:Sembahyang Arwah, Antar
“Setelah kami mendapat kabar tersebut, kami mengecek daftar limbah medis. Sore itu, barang tersebut tidak ada. Kita tahu karena setiap safety box berisi sampah medis ada nomor registrasinya. Ternyata memang ada limbah medis yang tidak teregistrasi keluar dari sanitasi,” ungkap dr Billy ditemui di RS dr. Soewandhi, Kamis, 31 Agustus 2023.
Kemudian, manajemen mengecek rekaman CCTV. Dari rekaman tersebut didapati Zaenal mengambil sekotak jarum suntik di ruang laboratorium. Padahal, ruang laboratorium bukanlah area kerjanya.
Pihak rumah sakit sempat memanggil Zainal untuk dimintai keterangan. Namun pria yang sudah dua tahun bekerja sebagai OB itu tidak mengakui. Termasuk alasannya melakukan hal tersebut.
“Karena tidak mau mengaku, akhirnya kita laporkan ke Polsek Simokerto. Pengakuannya ada di Polsek Simokerto,” ujar Billy.
Disinggung terkait informasi Zainal sering dimarahi pihak rumah sakit, Billy menjelaskan bahwa itu hal yang biasa. Bagian dari pembinaan bagi karyawan yang dianggap kedisiplinan dan kualitas kerjanya kurang.
BACA JUGA:Gelar Ji Yek Pan atau Sembahyang Arwah agar Terlahir di Alam Sukhavati
BACA JUGA:Eminem Sewot karena Lagunya Dibikin Kampanye Capres
“Itu ada indikator penilaian. Oleh pimpinan di unit, dia dianggap kurang. Dengan pembinaan akhirnya ia dipindahkan,” papar Billy.
Meski sudah dibina, lanjut Billy, Zainal masih saja berulah. Dan tetap dilakukan pembinaan. “Sampai pada titik itu, mungkin ia sudah sakit hati,” kata Billy.