Cheng Yu Pilihan Kepala Bappeda Tanah Laut Ismail Fahmi: Bo Xue Zhi, Shen Wen Zhi, Shen Si Zhi, Ming Bian Zhi, Du Xing Zhi

Senin 04-09-2023,10:16 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Tomy Gutomo

BAGAI di medan perang, setiap langkah harus diperhitungkan. Ismail Fahmi SE MT menerapkan hal itu. Terutama ketika Fahmi harus memangku sejumlah jabatan yang punya tantangan masing-masing.

Tak mudah memang. Tapi sebagai birokrat, Fahmi harus punya perhitungan yang taktis dalam menjalankan aktivitas dinas di pemerintahan. Pun kehidupan sehari-hari. 

Alat perang Fahmi bukan senapan atau senjata tajam. Yakni memegang motto yang didapatkan dari "peperangan" yang ia hadapi. Sebagaimana dikatakan Konfusius dalam kitab Zhongyong (中庸), kita harus "博学之,审问之,慎思之,明辨之,笃行之" (bó xué zhī, shěn wèn zhī, shèn sī zhī, míng biàn zhī, dǔ xíng zhī). Artinya: pelajari dengan mendalam, tanyakan dengan detail, pikirkan dengan menyeluruh, diskusikan dengan jelas, lakukan dengan disiplin.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Dosen Magister Kenotariatan UI Winanto Wiryomartani: Xue Wu Zhi Jing

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Kurator Seni Anna Sungkar: Li Zheng Shang You

Motto itu memang berdaya. Seperti saat ia menjadi kepala Dinas Parawisata Kabupaten Tanah Laut pada 2019-2021. Fahmi turun berhadapan dengan masyarakat yang berada di lingkungan objek wisata. Ia pun berinovasi dengan berani menata dan membenahi beberapa objek wisata di kabupaten yang berjuluk The Bottom of Borneo.

Salah satunya membuat atau membangun destinasi wisata baru di Kecamatan Panyipatan, yakni Batakan Baru. Pantai ini bersebelahan dengan Pantai Batakan yang dikelola Kemenhut BKSDA Provinsi Kalsel.

"Sebelum ada Batakan Baru, hasil pendapatan retribusi nilainya yang masuk sebagai pendapatan anggaran daerah pemerintah masih kecil. Tapi setelah itu, hasil retribusi masuk sepenuhnya sebagai pendapatan anggaran daerah. Keberadaan Pantai Batakan Baru itu juga makin menghidupkan roda perekonomian di sekitar wisata," terangny.

Keberanian Ismail lainnya adalah menghidupkan kembali objek wisata Air Terjun Bajuin yang mati suri selama 20 tahun. Padahal dulu dikenal sebagai destinasi Tanah Laut sejak '80an. "Sayang pada '2000an mulai sepi dan tidak menjadi tujuan destinasi wisata andalan lagi karena keamanan dan kenyaman yang tak lagi terjamin," kata lulusan STIE Pariwisata di Semarang itu. 

Pada masa Fahmi jualah ia merelokasi pedagang di lokasi objek wisata Pantai Takisung yang ada sejak '2000an. Menurutnya banyaknya pedagang di dalam lokasi membuat pantai terlihat menyempit. Sedangkan quantity pengunjung semakin meninggi setiap tahun.

Sejak dipindahkan, pantai menjadi terlihat lebih luas, bersih dan tertata baik. "Semua itu harus saya lakukan mengingat Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu tujuan destinasi wisata pantai di Kalsel," bebernya. 

Pola kerja Fahmi tak berubah. Ketika mendapatkan amanah baru menjadi Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkuhan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Tanah Laut 2021-2023, ia menggagas Bank Sampah, Pilih Kumpul Antar Jadi Emas (Pikul Amas). Uniknya, bekerja sama dengan pegadaian, Bank Sampah itu dikonversi menjadi tabungan emas. 

Demikianlah cara Fahmi melaksanakan semua tanggung jawabnya. Pengalamannya itu juga didukung dari pengetahuan yang diperolehnya saat mendapat tugas belajar meraih master di Universitas Gadjah Mada pada Jurusan Arsitek Perancangan Pariwisata yang rampung pada 2008.

Satu hal lagi, sebagai putra daerah asli kabupaten yang berjuluk "Bumi Tuntung Pandang" itu, Fahmi sangat tahu potensi di daerahnya. Sehingga ia benar-benar tak pernah meninggalkan motto yang dia pegang. Untuk mendengarkan, mendiskusikan, dan mengerjakan dari semua sumber daya di daerahnya lalu mengembalikannya sebagai yang terbaik untuk Tanah Laut. (Heti Palestina Yunani)

Kategori :