Salah satu nama desa yang muncul dalam desa andalan adalah Desa Sumberkolak, Situbondo. Dalam lomba Brawijaya Awards beberapa waktu lalu,babinsa desa ini masuk 50 finalis. Tapi dalam lomba patriot ini, omah rembug dan pelayanan publik dengan mendatangkan dinas perdagangan untuk pembuatan izin UMKM menjadi andalan.
Atau inovasi Desa Pengongangan, Madiun yang juga membuat tim II juri online terpana. Desa ini menerapkan sistem intelejen untuk memantau kemungkinan pertarungan antar pesilat. Kampung ini memang dikenal sebagai pusat pesilat.
Probo, akademisi dari Unair pun mengakui inovasi yang disajikan para tim sangat luar biasa. Ada beberapa dari peserta yang benar-benar memanfaatkan sosial media untuk sosialisasi program sekaligus memperlihatkan kinerja mereka. “Sekarang zamannya sosmed. Jadi kalau ada pejabat main TikTok itu bukan hal yang tabu,” tandas Probo yang juga akan terlibat dalam penjurian lapangan.
BACA JUGA:KKN Untag Surabaya Berangkatkan 1.124 Patriot Mengabdi
BACA JUGA:Line Up Indonesia Vs Turkmenistan: Egy Maulana Vikri Dicadangkan, Dendy Sulistyawan Jadi Andalan
Terlepas kebingungan dua tim juri online, mereka tetap harus memutuskan 10 tim andalan mereka. Tidak boleh lebih dari 10 tim. Ini karena dalam sidang pleno nanti, masing-masing tim juri online akan mengadu tim andalan mereka untuk disaring lagi menjadi 10 tim saja.
10 tim inilah yang akan didatangi tim juri lapangan untuk pendalaman hasil zoom meeting.
“Mari nanti kita beradu argument dalam sidang pleno,” kata Taufiqur Rahman.
“Oke. Siapa takut. Kami juga punya tim andalan,” kata Arief membalas. (*)