HARIAN DISWAY – Gempa terjadi di Maroko, Jumat, 28 September 2023 menewaskan lebih dari 2.000 orang. “Kami kehilangan segalanya” kata Yassin Noumghar, seorang warga yang terdampak gempa dilansir dari AFP.
Hari berganti, bantuan tak kunjung datang. Sebanyak 1.400 orang mengalami luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,8 magnitudo itu. Infrastruktur yang buruk menyebabkan banyak korban tertimpa reruntuhan.
Rakyat mengeluhkan bantuan yang terlambat datang. Sementara pemerintah belum menyatakan keadaan darurat. “Tolong kami disini keadaan menjadi kacau” kata Salah Ancheu, seorang warga di Maroko.
Alasan pemerintah belum mengumumkan keadaan darurat karena bantuan yang diberikan dirasa sudah cukup.
Pemerintah Maroko hanya mengizinkan beberapa negara seperti Inggris, Spanyol, Uni Emirat Arab untuk mengirimkan bantuan.
Joe Biden mengungkapkan bela sungkawa atas gempa yang terjadi di Maroko. “Kami siap mengirimkan bantuan jika Maroko butuh pertolongan” kata Joe Biden dalam press conference di Hanoi, Vietnam.
BACA JUGA:600 Orang Meninggal Dunia Pasca Gempa Bumi Maroko
BACA JUGA:Kebakaran TPA Kopi Luhur Masih Dalam Penyelidikan
Banyak negara yang ingin mengirimkan bantuan. Namun, mereka tidak bisa bergerak karena belum mendapat ijin dari pemerintah Maroko.
“Kami tidak bisa keluar sementara disana banyak orang membutuhkan pertolongan” kata Arnaud Fraisse, pendiri SSF (Sauvuteurs Sans Frontieres).
Organisasi internasional menyiapkan berbagai obat-obatan, tenda, air bersih, dan dana sembari menunggu persetujuan pemerintah Maroko.
Paus Fransiskus mengungkapkan bela sungkawa dan berdoa untuk gempa Maroko. Raja Maroko Muhammad VI juga meminta bantuan doa dari semua orang.
BACA JUGA:Setelah Sarimukti, Giliran TPA Kopi Luhur Cirebon Terbakar. Warga Diungsikan
Petugas mencari korban gempa Maroko di antara puing-puing bangunan.-Reuters-
Seorang pekerja kasar bernama Mohammed Nejjar mengatakan bahwa ia hanya memiliki sedikit makanan untuk bertahan hidup. “Kami menunggu bantuan tenda yang tidak kunjung tiba,” katanya.
Kedalaman gempa yang terjadi di Provinsi Al Houz, kaki Pegunungan Atlas adalah 10 kilometer. Akibatnya banyak bangunan rusak parah.
Gempa Maroko ini menjadi gempa paling mematikan sejak 1960. Diperkirakan kerugian yang dialami Maroko sebesar 164,36 triliun.
“Kerusakan kemungkinan akan meluas dan kerugian bertambah” menurut Prompt Assessment of Global Earthquakes for Response . (Ribka Julia Brillianti)