“Kita juga mengalami masa sulit yang membuat kita terus tumbuh sense of crisis, urgency to solve the crisis. Agar kita semuanya berperan mengatasi masalah yang berskala personal, nasional hingga global” ucap Gus Imin.
Selain itu, kita juga mengalami tantangan global seperti perang, keterpurukan ekonomi, distrubsi jaman, dekandesi moral, kesehatan mental hingga keadaan yang bertidak keadilan.
Tantangan ini harus diatasi secara adil melalui persatuan dan kebhinekaan. Ia mengungkapkan melalui folosofi sepatu yang sisihan.
Bahwa semangat kebhinekaan selaras dalam tujuan didalam mencapai cita – cita dengan persatuan dan kebersamaan.
Gus Imin berharap mahasiswa sekarang tidak hanya belajar dan mengahafal rumus.
Namun, juga menjadi agen perubahan yang memiliki kesadaran terhadap dunia untuk membentuk masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Wisudawan harus menjadi the solver problem apa yang menjadi tantangan masyarakat. Wisudawan harus siap berdaya dan memberdayakan masyarakat lainnya.
“Sekali lagi selamat kepada UNESA, semoga ilmu anda semua segera bermanfaat untuk perbaikan dan kemajuan bangsa kita” tutup Gus Imin. (Ribka Julia Brillianti)