SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menghidupkan kembali kompleks Taman Remaja Surabaya (TRS). Tentu dengan menggandeng investor.
Saat ini, pemkot masih menunggu appraisal dengan investor di kejaksaan. TRS tersebut akan dijadikan pusat kesenian dan wahana wisata murah keluarga di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta harga tiket masuk (HTM) maksimal dipatok Rp 30 ribu. Yakni agar bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.
“Karena saya bermimpi di Surabaya ada tempat luar biasa tapi harganya murah” kata Eri saat dijumpai dalam acara Groundbreaking RSUD Surabaya Timur pada Kamis, 5 Oktober 2023.
BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (1): Momentum Kebangkitan Wisata Heritage
BACA JUGA:Sparkling Kalimas Jazz: Penampilan Musik Jazz, Wisata Kuliner, hingga Wisata Perahu
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Surabaya itu menambahkan, nilai HTM tersebut nantinya akan berhubungan dengan nilai appraisal antara pihak pemerintah kota (pemkot) dengan pihak investor.
Bila nilai appraisalnya tidak dihitung dalam investasi, maka HTM akan tinggi. "Makanya saya minta Rp 25 ribu, maksimal Rp 30 ribu” tegas Eri.
Menurutnya, setiap investasi itu sama. Apabila nilai investasi tinggi, maka jelas akan berdampak pada HTM yang ikut tinggi. Tentu akan berdampak pada jumlah pengunjung.
Begitu juga bila nilai sewa yang tinggi, sangat krusial dalam memengaruhi minat investor untuk berinvestasi. Maka, pemkot akan mendampingi terus para investor.
BACA JUGA:Peneleh Buka Gerbang Wisata Kampung, Digagas Jadi Pelopor Pengembangan Kampung Lain
BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Water Front City di Kampung Wisata Jambangan (2)
“Karena kalo sewanya tinggi, daripada menyewa, ya lebih baik beli tanah sendiri, bangun sendiri, untungnya lebih besar. Nah, ini akhirnya perlu pendampingan” jelas Eri. Begitu juga perihal tarif wahana permainan nanti. Akan dihitung sendiri.
Konsep TRS itu nantinya adalah ruang terbuka seperti plaza dan pertunjukan kesenian. Dari tempat wisata-wisata itu bisa dimanfaatkan pelaku UMKM Surabaya.
Warga boleh menampilkan apa saja yang berbau hiburan di sana. Sementara, gedung-gedung bekas srimulat nanti akan disulap jadi semacam kenangan (memorial) srimulat tempo dulu.