Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Water Front City di Kampung Wisata Jambangan (2)

Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Water Front City di Kampung Wisata Jambangan (2)

Cafe Ge Blak (Gerakan Balik Kanan) di tepian Kali Brantas menjadi salah satu spot andalan Kampung Wisata Jambangan.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Kampung Wisata Jambangan berhasil meraih penghargaan Surabaya Tourism Awards 2023. Kampung yang terletak tepian Sungai Brantas, Kecamatan Jambangan, Surabaya itu dinobatkan sebagai juara kategori service excellent. Mengungguli Pura Agung Jagat Karana  (juara 2) dan Mirota Craft Centre Surabaya (juara 3).

Keindahan kawasan wisata berbasis kampung itu dapat ditemui anak sungai Brantas di selatan Surabaya. Kawasan yang dulunya tak tertata, kini berhiaskan berbagai macam jenis bunga yang kebetulan sore kemarin sedang bermekaran, Senin, 19 Juni 2023.

Suasana kampung ini begitu sejuk dan tenang. Seakan berada di desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota Surabaya. Tidaklah mengherankan keunikan itu membuat Kampung Wisata Jambangan dikenal di kancah internasional. 

Banyak pejabat dari luar negeri yang sudah mengunjungi kampung tersebut. Termasuk perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Asean Development Program yang berfokus pada lingkungan hidup. Bahkan, perwakilan Hawaii juga terkesan ketika mengunjungi tempat itu.

Keberhasilan warga tidak terlepas dari kerja sama dengan pemkot Surabaya. Ketua RT5/RW3 Mujiono mengatakan bahwa perjalanan kampung wisata penuh liku-liku. Dimulai sejak 2004. Warga merintis pengembangan wisata dengan penataan lingkungan dan kebersihan.

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Ruh Balai Pemuda Tumbuh di Perut Bumi (1)

BACA JUGA:Daftar Pemenang Surabaya Tourism Awards 2023 Kategori Objek Wisata


Dua atlet dayung berlatih di sekitar Kampung Wisata Jambangan.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Masyarakat setempat juga ditunjuk sebagai kader lingkungan pertama di Surabaya. Gerakan itu kemudian meluas ke segala penjuru Kota Pahlawan.

Warga Kampung Jambangan juga berhasil menciptakan Bank Sampah Girli pada tahun 2011, yang merupakan bank sampah pertama di Surabaya. Melalui bank sampah ini, warga belajar untuk memilah sampah dengan baik, menciptakan lingkungan yang bersih, dan berdampak ekonomis bagi masyarakat setempat.

Keterlibatan warga semakin meningkat saat mereka mewakili Surabaya dalam Program Kampung Iklim (ProKlim) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2017. Kampung Jambangan berhasil meraih predikat juara tingkat Madya dan Utama. Mereka terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan, sehingga berhasil meraih predikat Lestari, predikat tertinggi dalam ajang tersebut.

Selain upaya lingkungan, warga Kampung Jambangan juga melakukan perubahan signifikan dalam tata letak rumah mereka. Sebelumnya, rumah-rumah menghadap jauh dari sungai dan sering kali menyebabkan masalah sampah yang sembarangan. Namun, warga sepakat untuk membalik arah pintu rumah mereka agar menghadap sungai. Inisiatif ini dikenal sebagai Gerakan Balik Kanan (Ge-Blak). Mereka menerapkan konsep water front city.


Mural ecoprint di salah satu sudut Kampung Wisata Jambangan Surabaya.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Kini, kawasan Wisata Kampung Jambangan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan adanya berbagai inovasi dan program kolaboratif. Jalan di sekitar bantaran sungai telah diperlebar dan dimanfaatkan oleh warga untuk berkreasi serta melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat, termasuk olahraga bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: