HARIAN DISWAY - Selama ini, pasukan Israel Defense Forces (IDF) hanya menggunakan serangan udara lewat pesawat maupun drone untuk melakukan pembalasan terhadap serangan milisi Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.
Selama 3 hari berturut-turut, pesawat-pesawat tempur Israel terus menghujani Gaza dengan bom demi bom, rudal demi rudal yang meluluhlantakkan gedung pemukiman, maupun fasilitas umum di Gaza.
Sementara itu, ratusan ribu pasukan darat IDF telah diterjunkan di perbatasan selatan maupun utara. Dalam berbagai video yang beredar, tampak ratusan prajurit bersenjata lengkap bersiap di perbatasan.
Namun hingga hari ketiga pertempuran, atau Senin, 9 Oktober 2023. Belum ada kabar yang pasti pasukan Israel memasuki wilayah Jalur Gaza yang luasnya hanya 365 kilometer persegi tersebut.
Selama ini, santer terdengar bahwa pasukan Israel emoh untuk masuk dan terlibat pertempuran kota di Gaza. Selain resikonya yang tinggi, milisi Hamas punya kesempatan unggul.
Video yang beredar menunjukkan sebuah tank Merkava IV milik angkatan darat Israel terbakar. Dikabarkan insiden ini terjadi di perbatasan wilayah selatan saat konfrontasi dengan Hamas-X (twitter)-
Selain itu, sejak 2014, Hamas sudah membangun jaringan terowongan bawah tanah di bawah Gaza yang cukup kuat menahan gempuran bom dan efektif mengatur gerakan pasukan, juga menggeser-geser lokasi peluncuran roket.
Meski demikian, cepat atau lambat, mau tidak mau Pasukan Israel harus turun ke Gaza. Selain bombardir udara sejauh ini tidak pernah efektif membersihkan yang mereka sebut “teroris”, sudah ada sekitar 100 orang warga Israel yang disadera dengan nasib yang belum diketahui.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah mengumumkan blokade total terhadap Gaza pada Senin malam, 9 Oktober 2023. Itu artinya, suplai air, listrik, bahan bakar dan makanan akan disetop.
BACA JUGA:Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bakal Bertemu Vladimir Putin, Begini Sikap Rusia
Peneliti keamanan dari Jerusalem Institute for Strategy and Security, Alexander Grinberg mengatakan bahwa serangan tahap pertama akan difokuskan pada pusat-pusat kekuatan Hamas di Gaza.
Serangan utamanya akan dilakukan dari udara meskipun tidak menutup kemungkinan dari darat maupun laut. “Pada waktu bersamaan, pasukan IDF akan bersiap untuk memasuki Gaza,” katnaya.
Meski demikian, perang kota di Gaza punya banyak resiko. Pasukan IDF yang superior secara persenjataan akan dipaksa untuk bertarung jarak dekat. Visibilitas dan pengenalan medan akan semakin berkurang.
Sebuah tank Merkava IV milik angkatan darat Israel terbakar di sebuah lokasi dekat perbatasan.-X (twitter)-