HARIAN DISWAY - Di tengah panasnya pertempuran antara Israel Defense Forces (IDF) dan Hamas, pihak Israel juga mengkhawatirkan kelompok lain yang anti negara pimpinan PM Benjamin Netanyahu tersebut ikut-ikutan nimbrung dalam keributan.
Pada beberapa hari terakhir saja, kelompok bersenjata Hizbullah asal Iran menembakkan sejumlah roket dan artileri ke perbatasan utara Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
Sebelumnya, kelompok yang berbasis di Lebanon tersebut sudah saling serang dengan Israel hingga menewaskan empat anggotanya.
Membalas pukulan lawan, pada Senin, 9 Oktober 2023, Hizbullah meluncurkan rentetan roket dan dua mortar ke pos militer Israel di Galilee.
BACA JUGA:AS Cegah Iran dan Hizbullah Bantu Hamas, Kerahkan Kapal Induk Kedua USS Dwight D. Eisenhower
Dilansir dari AP News, Hizbullah menyatakan siap berperang dengan Israel dan mengaku akan bergabung dengan Hamas meskipun pemerintah Iran melarang.
Hizbullah menyatakan hanya menunggu waktu yang tepat untuk angkat senjata.
“Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami,” kata Qassem pada rapat umum pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Berikut ini adalah rangkuman fakta tentang Hizbullah.
BACA JUGA:AS Cegah Iran dan Hizbullah Bantu Hamas, Kerahkan Kapal Induk Kedua USS Dwight D. Eisenhower
Apa Itu Hizbullah
Hizbullah, yang berarti “Partai Tuhan”, adalah kelompok bersenjata muslim Syiah yang berbasis di Lebanon. Dibentuk pada tahun 1982 oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran di tengah kekacauan Perang Saudara Lebanon yang telah berlangsung selama lima belas tahun.
Hizbullah mendapat dukungan secara penuh dari Iran sehingga memperkuat eksistensinya sebagai ‘negara di dalam negara’ karena jaringan politik dan militernya yang luas serta didirikan di negara yang tengah dirundung konflik sektarian.
BACA JUGA:Ketika Serangan Total Israel ke Gaza Tertunda Cuaca