Dua hari yang lalu, kami mengingatkan Dewan Keamanan akan kewajiban moral mereka untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang tidak bersalah.
Membawa nilai kemanusiaan kembali ke Dewan Keamanan dan harus menjadikannya prioritas utama.
Bapak presiden, kehadiran saya di sini, hari ini adalah untuk membela keadilan dan kemanusiaan.
Indonesia mengutuk keras kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina, terhadap rumah sakit, dan tempat ibadah di Gaza.
Pembunuhan yang tak pandang bulu, penculikan, dan hukuman kolektif terhadap warga sipil yang juga harus dikutuk, karena tindakan tersebut sangat tidak manusiawi serta melanggar hukum internasional.
Sidang ini mengangkat situasi dimana Dewan Keamanan gagal melaksanakan hal tersebut.
BACA JUGA:Israel Masih Maju Mundur soal Serangan Darat, Netanyahu Bilang Waktunya Rahasia
BACA JUGA:AS Desak Israel untuk Tunda Serangan Darat ke Hamas, Beri Waktu AS untuk Nego Pembebasan Sandera
Majelis Umum harus membuktikan bahwa, kami sebagai warga Perserikatan Bangsa-Bangsa percaya pada martabat dan nilai kehidupan manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada tiga langkah konkrit yang perlu kita lakukan:
Pertama, menghentikan agresi untuk mencegah lebih banyak korban dari warga sipil. Majelis Umum harus menuntut gencatan senjata segera yang akan berlangsung dalam jangka panjang dan harus dihormati sepenuhnya.
Kita harus bisa menghindari terulangnya kekejaman yang mungkin aka terjadi di masa depan. Majelis Umum harus menyerukan akuntabilitas, termasuk pembentukan komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki situasi kemanusiaan yang mengerikan ini.
Kedua, menjamin akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil.
Saya bersama dengan badan-badan PBB terkait, menyerukan kepada Majelis Umum untuk meningkatkan upaya dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Kita harus terus mendukung upaya Sekretaris Jenderal PBB dan negara-negara untuk mengusahakan bantuan kemanusiaan agar dapat terlaksana.
Dengan kehancuran dan penderitaan yang dirasakan di Gaza, 10, 20 hingga 100 truk yang berisi barang-barang kemanusiaan itu tidaklah cukup.