Tetralogi Novel Roti Marieku Karya Evy Ervianti: Bagai Bioskop Imajinatif Berlatar Gempa Ende

Minggu 29-10-2023,10:49 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Judulnya manis, Roti Marieku. Ditulis Evy Ervianti, dokter spesialis dermatologi dan venereologi, berdasarkan kisah pengabdiannya di daerah terpencil di NTT yakni Labuan Bajo dan Manggarai. Karena itu, buku terbitan Genta itu justru tak "semanis" yang diduga. 

Pernah ditugaskan sebagai dokter di RSUD Ruteng, Kabupaten Manggarai, bersama suaminya pada 1991-1993, Evy pernah mengalami bencana besar tak terlupakan. Pada 12 Desember 1992 terjadi gempa di Ende. Tapi guncangannya terasa hingga ke Ruteng. Padahal jaraknya 300 kilometer dari Ende. 

Begitu tanah berguncang hebat, Evy lari keluar dari rumah sakit sembari menggendong bayinya. "Waktu itu anak saya Anissa Putri masih bayi," ungkap dokter 58 tahun itu. Dia menuju lapangan terbuka. Hanya koper yang sempat dibawa. "Setiap 5 menit terjadi guncangan. Tak bisa tenang sama sekali," kenangnya.

BACA JUGA: Novel Anak Gunung Karya Eko Darmoko Rudianto Penuh Absurditas dan Kaya Makna

Gempa besar itu memang memporak-porandakan Flores. Terutama Ende dan Maumere yang tinggal puing-puing. Sebanyak 3100 orang meninggal atau hilang. Dari jumlah itu, 2 ribu korban adalah penduduk di Kabupaten Sikka. 
Suasana perilisan Roti Marieku pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di C2O Library and Collabtive Surabaya, yang digelar dengan bedah buku dan meet and greet dengan pembaca. Hadir sejumlah dokter senior. Beberapa dokter muda yang mendapat bimbingan Evy Ervianti. -Julian Romadhon/HARIAN DISWAY-

Sebagai dokter, Evy ingin pergi ke Ende atau daerah-daerah terdampak gempa. Demi menolong. Namun, niatnya ditahan bupati Manggarai yang memintanya tetap di RSUD Ruteng.

"Saya paham. Sebab jika saya pergi, siapa yang mengurus orang-orang sakit di rumah sakit. Di tengah keadaan mencekam, saya hanya pasrah dan berdoa," ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman dan berbagai cerita dari mereka yang mengalami peristiwa itulah, Evy terilhami menulis novel. Diciptakanlah tiga tokoh tenaga medis yakni Karina, Seba, dan Rio.

"Ada peristiwa gempa Ende itu dalam cerita. Menjadi Roti Marieku dengan empat sub judul Love, Life, Hope, and Destiny," terang penulis novel Me, Him, and Labuan Bajo itu.

BACA JUGA: Lewat Novel ”Lonely Star” Aulia Manaf Maknai Kehilangan

Novel dirilis pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di C2O Library and Collabtive Surabaya. Bedah buku kedua dan meet and greet dengan pembaca. Hadir sejumlah dokter senior. Beberapa dokter muda yang mendapat bimbingan dosen FK UNAIR Surabaya itu.

Sebelumnya buku Evy dibedah secara daring bersama jurnalis Harian Disway Heti Palestina Yunani dan Direktur Genta Group Production Anang M Darda, pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Bagi Evy yang tak berlatar belakang sastra, menulis novel sangat tak mudah. Perlu perenungan atau kontemplasi untuk memikirkan alur, penokohan, berikut emosi tiap tokoh. Diakuinya, perasaannya sebagai penulis sering terbawa.

"Ketika menulis momen jatuh cinta antartokohnya, suasana hati saya riang. Ceria sepanjang hari. Bahkan di tempat kerja," ungkapnya. 

Ketika menulis tentang kepedihan, dokter yang bertugas di RSUD dr Soetomo Surabaya itu pun ikutan sedih sepanjang hari. "Ya, ternyata menulis novel itu perlu energi besar. Lebih-lebih emosi. Buktinya setiap menulis novel, berat badan saya pasti turun 1-2 kilogram," ujar ibu tiga anak itu, lalu tersipu.

Kategori :