HARIAN DISWAY - BMKG Menyatakan sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki masa transisi antara musim kemarau ke musim hujan atau lazimnya disebut musim pancaroba
Musim pancaroba terjadi mulai akhir Oktober hingga bulan November 2023. Selama masa pancaroba ini, cuaca akan sering berubah-ubah mulai antara panas dan hujan.
Bahkan BMKG juga memperingatkan pada masa pancaroba akan sering terjadi cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang.
BACA JUGA:November Sudah Masuk Pancaroba, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Mengintai!
Selain anomali cuaca, musim pancaroba juga dikenal membawa beberapa jenis penyakit. Setidaknya ada 7 penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini :
1. Diare
Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, penyakit diare sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu (personal hygiene).
Dengan musim panas yang berkepanjangan, maka suplai air bersih juga akan berkurang. Dengan persediaan air yang terbatas, maka personal hygiene juga menurun dan ini akan meningkatkan terjadinya penularan penyakit diare.
Untuk melindungi diri dari risiko penyakit diare, dia menganjurkan masyarakat untuk membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum.
BACA JUGA:Siap Tinggalkan Musim Kemarau? Berikut Jadwal Musim Hujan 2023-2024 Dari BMKG
Cuci tangan juga wajib dilakukan sehabis buang hajat dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari.
Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
2. Demam Berdarah (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dimana tempat perindukan nyamuk ini adalah pada air bersih.
Pada musim kemarau, jelas Tjandara, persediaan air sangat terbatas maka masyarakat akan cenderung menghemat air, termasuk kebiasaan menguras bak-bak air juga akan menjadi jarang.