HARIAN DISWAY - Apakah kamu pernah membaca buku self improvement? Berapa banyak buku self improvement yang kamu baca? Adakah pengaruh yang terjadi setelah kamu membaca buku self improvement?
Pertanyaan tersebut merupakan rangkuman yang akan dijelaskan pada artikel mengenai sisi lain dari ketergantungan buku self improvement. Buku tersebut ternyata tidak memberikan manfaat pada diri kita sendiri.
BACA JUGA: Ada Potensi Ekonomi yang Besar di Pesisir Desa Brumbun, Tulunggagung
BACA JUGA:Banyak Kegiatan Selama Magang di Dinas Kominfo Kota Madiun
Self improvement merupakan proses pengembangan diri pada diri sendiri. Proses tersebut diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi diri dan memberikan solusi dalam permasalahan yang sedang dialami.
Self improvement seringkali dikaitkan dengan isu kesehatan mental yang sering dibicarakan para generasi milenial. Oleh karena itu, permasalahan mengenai kesehatan mental menjadi penghambat seseorang untuk mengembangkan diri.
Ilustrasi belajar mengembangkan diri sendiri (self improvement). -Pexels/Julia M. Cameron-
Dilansir dari Forbes, 94 persen generasi milenial sudah sadar mengenai pentingnya self improvement dan rela menghabiskan uang untuk membeli produk self improvement.
Ada berbagai produk yang disajikan. Mulai buku, konten, hingga media sosial. Namun, pertanyaannya, kenapa masih banyak generasi milenial saat ini yang kesulitan untuk menemukan jati dirinya dan tidak bisa berkembang?
BACA JUGA:Serunya Magang sebagai Kreator Konten Media Sosial di Media Mainstream
BACA JUGA:Legalitas Usaha Aman Bersama Legasi Karya Indonesia
Self improvement bisa disebut pisau bermata dua. Kita bisa mendapatkan dampak positif karena dapat memberikan solusi dalam permasalahan kehidupan.
Sebaliknya, bisa berdampak negatif jika tidak menjalankannya karena kita hanya menikmati rasa kebahagiaan dan bangga terhadap produk self improvement tersebut.
Akhirnya, kita dapat mengalami illusion of progress, yaitu perasaan seolah-seolah sudah berkembang dengan membaca buku self improvement tersebut, padahal belum melakukan aksi dalam mengembangkan potensi diri.
BACA JUGA:Jadi Content Creator di VapeMax Surabaya, Siapa Takut