Drakor Jokowi

Minggu 12-11-2023,20:17 WIB
Reporter : Dhimam Abror Djuraid
Editor : Yusuf Ridho

PENYANYI rock Achmad Albar bernyanyi mengenai dunia Panggung Sandiwara, ada peran wajar dan ada peran berpura-pura. Para politikus adalah aktor sandiwara yang paling andal di atas pentas dramaturgi. Presiden Joko Widodo memberikan warning bahwa politik Indonesia lebih banyak drama mirip drakor, drama Korea.

Andai saja Jokowi pernah menjadi khatib Jumat, tentu ia tahu bahwa salah satu rukun khotbah adalah mengajak kepada takwa. Ketika khatib mengajak hadirin untuk bertakwa, ia akan mengatakan ”Saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada hadirin untuk bertakwa kepada Allah”. 

BACA JUGA: Populisme ala Jokowi

BACA JUGA: Sapu Jagat ala Jokowi

Sebagai ”khatib bangsa”, Jokowi harus mengatakan ”Saya mengingatkan diri saya sendiri dan kepada seluruh bangsa Indonesia supaya menjalankan demokrasi yang berkualitas dalam Pilpres 2024.”

Nyatanya Jokowi berbicara seolah-olah ia berkhotbah dari atas bukit dan mengingatkan kaumnya supaya berpolitik yang bersih dan berkualitas. Jangan berpolitik dengan mengedepankan drama. Jangan bermain politik baper yang penuh air mata. 

Jokowi menyampaikan peringatan itu seolah-olah ia berada di tempat tinggi nan jauh dan tidak terlibat dalam pusaran drama Korea itu.

BACA JUGA: Guruh Soekarnoputra Usul Jokowi Jadi Ketum PDIP, Partai Keluarga Terancam

BACA JUGA: KTT Ke-43 ASEAN 2023: Patsy, Jokowi, dan Biden

Pidato Jokowi itu laksana Khotbah di Atas Bukit, sebuah novel oleh Kuntowijoyo, budayawan Yogyakarta, yang bercerita mengenai tokoh Barman yang tinggal di atas bukit dan mengkhotbahkan kebahagiaan kepada banyak orang. Padahal, ia tidak bahagia.

Khotbah Jokowi diberikan pada acara Ulang Tahun Ke-59 Partai Golkar di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin, 6 November 2023. Jokowi  menyinggung kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024 yang disebutnya terlalu banyak drama seperti drama Korea (drakor).

Jokowi meminta semua pihak untuk memiliki pandangan yang sama untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Saat ini kita sudah masuk tahun politik, tahun pemilu. 

BACA JUGA: Pidato Kenegaraan, Jokowi Kaget Dirinya Dijuluki Pak Lurah

BACA JUGA: Jokowi Way

Jokowi ingin kita semua memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa, wajar. Keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja, itu juga wajar. 

Kategori :