HARIAN DISWAY- Inovasi teknologi Wolbachia sudah diterapkan di sejumlah wilayah di Indonesia untuk mengurangi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, uji teknologi Wolbachia sudah dilakukan sebelumnya oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.
Hasilnya efektif menurunkan kejadian demam berdarah dan teknologi yang digunakan bukan termasuk kategori dari rekayasa genetika.
Wolbachia itu sejenis bakteri yang hanya bisa bertahan hidup di dalam tubuh serangga, salah satunya nyamuk. Wolbachia telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk aedes albopictus secara alami.
Sifat alami wolbachia lainnya adalah wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.
Peneliti Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Adi Utarini MSc, MPH, PhD mengungkapkan bahwa bakteri Wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium.
“Secara materi genetik baik dari nyamuk maupun bakteri Wolbachia yang digunakan, identik dengan organisme yang ditemukan di alam,” ujar Prof Uut, nama sapaannya kepada Kemenkes pada 16 November di Jakarta.
Lebih dari 50 persen serangga secara alami terdapat Wolbachia. Wolbachia mempunyai sifat sebagai simbion atau tidak berdampak negatif pada inangnya.
“Selain itu, analisis risiko yang telah dilakukan oleh 20 ilmuwan independen di Indonesia menyimpulkan bahwa risiko dampak buruk terhadap manusia atau lingkungan dapat diabaikan” lanjut prof Uut.
BACA JUGA: Cegah DBD Pakai Metode Wolbachia: Perangi Nyamuk dengan Nyamuk
Di Indonesia, teknologi wolbachia digunakan dengan metode “penggantian”. Metode ini melepaskan nyamuk jantan dan nyamuk betina Wolbachia ke populasi alami. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia.
Dengan banyaknya nyamuk Wolbachia di populasi alami, Wolbachia mampu memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Sehingga nyamuk yang mengandung Wolbachia tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue di saat nyamuk menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.
Perlindungan Wolbachia kepada masyarakat terhadap penularan dengue bersifat berkelanjutan (sustainable). Mengingat bahwa Wolbachia terdapat dalam telur nyamuk, maka bakteri ini akan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pendekatan Wolbachia telah terbukti mengurangi secara signifikan kejadian penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap bagi penderita penyakit tersebut.