Empat Faktor Penyebab Parkinson dan Risiko Gangguan Neurodegeneratif

Selasa 21-11-2023,14:07 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

Kemudian meningkatkan pengobatan dan kelak dapat menemukan obatnya. “Apa yang tidak kita ketahui lebih dari apa yang kita ketahui ,” kata Dr Nwabuobi.

"Saya mendorong semua orang untuk melakukan tes genetik, terutama pasien yang memiliki riwayat keluarga. Semakin banyak orang yang kami uji, maka akan semakin banyak yang kami temukan," imbuhnya.

Lingkungan dan Gaya Hidup

Lingkungan tempat seseorang menjalani hidup juga berpotensi menyebabkan parkinson atau meningkatkan risiko serangan penyakit tersebut. Seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan pekerjaan dan lain-lain. 

Meskipun para ahli belum menemukan hubungan pasti antara faktor lingkungan dan penyebab penyakit Parkinson, bukti menunjukkan bahwa faktor tersebut mungkin berperan dalam perkembangan penyakit itu. 

Lingkungan yang kurang bersih, apalagi beracun, dapat meningkatkan risiko parkinson. Seperti udara atau air yang memiliki kandungan logam, herbisida, atau fungisida tertentu.

Menurut Parkinson's Foundation, herbisida paraquat menjadi perhatian khusus, dan meskipun dilarang di 32 negara, termasuk Uni Eropa dan Tiongkok, herbisida paraquat masih digunakan secara luas di Amerika Serikat.

Para peneliti juga telah menyelidiki apakah cedera otak traumatis atau gegar otak dapat menyebabkan penyakit parkinson.

Kesimpulannya, bahwa jika seseorang mengalami satu gegar otak saja dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson sebesar 57 persen.

BACA JUGA: Dinkes Kota Surabaya Siap Antisipasi Masuknya Penyakit Mpox

“Jika Anda seorang pemain sepak bola atau petinju dan Anda mengalami beberapa gegar otak. Itu dapat meningkatkan risiko parkinson,” kata Dr Nwabuobi.

Obat-obatan dan gejala Parkinson

Mengonsumsi obat-obatan tertentu, khususnya yang menghambat kerja dopamin, dapat menyebabkan gejala penyakit parkinson.

Tapi ada pula beberapa efek samping obat yang membuat peminumnya dapat mengalami gejala mirip parkinson tapi bukan parkinson.

Beberapa obat yang dapat menimbulkan gejala penyakit mirip Parkinson, dan dapat memicu penyakit itu, antara lain antipsikotik yakni seperti fluphenazine, pimozide, haloperidol, dan perphenazine.

Ada juga obat antimual, termasuk klorpromazin, droperidol, dan promethazine, dan obat yang mengatasi gangguan gerak hiperkinetik, seperti tetrabenazine, deutetrabenazine, dan valbenazine.

Kategori :