Umrah Bersama Mabruro (10): Takjub saat Berada di Arafah

Sabtu 25-11-2023,13:13 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Tomy Gutomo

Jamaah umrah Mabruro mengunjungi sejumlah tempat di Makkah, Arab Saudi. Termasuk jamaah tiga pilar Desa Kendalbulur, Tulungagung. Mulai dari Gua Tsur, Arafah, Muzdalifah dan Mina, pun ber-miqat di Masjid Ji'ronah.

---

PADA Kamis, 23 November 2023, para jamaah umrah Mabruro Travel Umrah dan Haji Khusus, diajak  city tour Kota Makkah dan umrah ke-2, miqat dari Ji'ronah. Mereka diantar menggunakan bus, didampingi dua ustad yang disediakan Mabruro: Ustad Sholeh bin Warzad dan Ustad Abdurrachman. 

"Untuk Gua Tsur dan Mina, kami melihatnya dari dalam bus. Tidak turun. Kalau di Arafah, kami turun, juga tentu saat mengambil miqat di Masjid Ji'ronah," ujar Ustad Sholeh. Para jamaah merasa takjub saat datang di Arafah.

Lokasinya ada di sebelah tenggara Kota Makkah. Ustad Sholeh menjelaskan bahwa nama Arafah diambil dari kata yang memiliki arti "mengenal". "Maknanya, di tempat ini manusia harus berusaha mengerti tentang jati diri dan menyesali segala dosanya," ujarnya.


Setelah miqat di Masjid Ji'ronah, tiga pilar Desa Kendalbulur, Tulungagung, kompak berfoto bersama.-Dokumentasi Mabruro-

Arafah pun diyakini sebagai lokasi awal bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Dari pertemuan itu, mereka mencoba saling memahami. Maka Arafah pun dianggap sebagai tempat munculnya pengetahuan pertama. 

Para jamaah, termasuk tiga pilar Desa Kendalbulur: Kepala Desa Anang Mustofa, Babinsa Serma Rony Setyawan, dan Bhabinkamtibmas Aipda Agus Wahyudi, menyusuri padang tersebut. Di sana terdapat ribuan tenda yang disiapkan untuk para jamaah umrah dan haji.

"Di sini kita bisa sejenak merenung, introspeksi diri dan mencoba mengenal kesejatian kita. Bahwa manusia sebenarnya sangat kecil. Tak berdaya, dan berada di bawah kemahakuasaan Allah," ungkap Anang.

BACA JUGA:Umrah Bersama Mabruro (9): Hati Berdesir Melihat Kakbah

BACA JUGA:Umrah Bersama Mabruro (8): Mengambil Miqat di Masjid Bir Ali

Ketiganya menyempatkan duduk di salah satu bukit. Melihat pemandangan sembari merenung. Sekaligus menapaktilasi Nabi Muhammad, serta Nabi Adam dan Siti Hawa. Momen untuk refleksi diri dan memperkuat keimanan. 

Setelah dari Arafah, mereka menuju ke Masjid Ji'ronah untuk mengambil miqat. Mereka mengenakan pakaian ihram yang disediakan oleh Mabruro. Masjid itu berada di tengah, antara Masjid Aisyah, dan Masjid Hudaibiyah.

"Tempatnya luas, besar dan bersih. Semua fasilitasnya pun juga bagus," ungkap Serma Rony. Di masjid itu terdapat keterangan tentang sejarah. Yakni peristiwa ketika Rasulullah meninggalkan tawanan dan rampasan perang yang diambilnya dari Hawazin, dari peperangan Hunain pada 8 Hijriyah.

Membaca cerita itu, rasa haru muncul. Pun dari ketiga pilar. Dari Masjid Ji'ronah, para jamaah mengetahui bahwa pribadi Nabi Muhammad begitu lembut dan terpuji. Ia memperlakukan siapa saja dengan adil dan jauh dari kekerasan. (*)

Kategori :