SURABAYA, HARIAN DISWAY - Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengadakan kegiatan kontribusi sosial ke Panti Asuhan Himmatun Ayat di Jalan Wonorejo IV/96, Tegalsari, Surabaya, Minggu, 10 Desember 2023.
Kelompok yang berkegiatan di panti asuhan itu menamakan diri mereka Ludruk. Nama itu terinspirasi dari nama kesenian khas Surabaya. Ada 23 mahasiswa di kelompok itu.
Di sana, mereka mengedukasi anak-anak panti asuhan, sesuai dengan kelasnya. Dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
BACA JUGA:Pekan Budaya Akhiri Cerita Mahasiswa PMM Untag Surabaya
Salah satu materi yang dibagikan adalah public speaking. Materi tersebut diberikan kepada anak-anak panti asuhan yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Jadi kita ajarkan bagaimana bicara di depan umum. Kan biasanya berbicara di depan umum mereka grogi. Kita ajarkan juga ke mereka, bagaimana cara pemasaran produk-produk,” terang Putri Ridia, ketua panitia kegiatan kontribusi sosial.
Sementara itu, Pembimbing modul nusantara PMM 3 Indah Nurpriyanti mengatakan bahwa untuk melatih public speaking membutuhkan proses yang cukup panjang.
BACA JUGA:Harian Disway Dikunjungi Delegasi Kampus Malaysia yang Gandeng Untag Surabaya
BACA JUGA:Gelar Upacara Hari Pahlawan, Rektor Untag Surabaya Bangkitkan Lagi Pesan Para Pahlawan Nasional
"Memang pelatihan public speaking hanya sehari tidak akan tuntas. Nanti ini akan dilanjutkan oleh mahasiswa yang ada di sini (Untag),” ujar Indah.
Indah berharap, kunjungan ke panti asuhan itu bisa menumbuhkan rasa syukur dan kasih sayang dalam diri mahasiswa. Juga, menumbuhkan kepedulian dan jiwa berbagi di antara mahasiswa.
Perlu diketahui, ratusan mahasiswa dari berbagai PT dan dari berbagai provinsi berkegiatan di Untag. Mereka adalah peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
PMM merupakan sebuah platform edukasi dari Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan dibimbing oleh dosen Untag dan didampingi seorang mentor yang diambil dari mahasiswa Untag.