Kini, masih tersisa sejumlah pengerjaan jelang pembukaan FO Djuanda. Seperti pemasangan GRC sisi dalam, pemasangan jaring chainlink fence dan pemasangan rambu RPPJ, hingga siar muai (expansion joint).
“Diluar itu kita ada pekerjaan rigid frontage sisi terluar barat dan pekerjaan perapian,” tandas lelaki yang karib disapa Dede itu.
Dua hari sebelumnya, uji beban kemdaraan tuntas dilakukan untuk FO A dan FO B. Yakni untuk mengukur kemampuan beban maksimal dari sebuah jalan. Tentu saja bertujuan memastikan keamanan struktur bangunan agar sesuai persyaratan.
Juga menjamin keselamatan setiap orang ketika bangunan sudah dioperasikan. Selain itu, uji beban FO Djuanda dilakukan untuk melihat potensi masalah pada struktur konstruksi yang bisa berdampak fatal nantinya.
Dede menegaskan bahwa uji beban ini begitu krusial. Ia juga memastikan tidak ada pembatasan jenis kendaraan yang diperbolehkan melintas. (*)