HARIAN DISWAY - Hacker asal Yordania bernama Anonymous Jo meretas website tentara Israel untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina, Kamis 14 Desember 2023 dini hari.
Dalam penyerangan itu mereka mengubah tampilan halaman utama situs tentara IDF dengan menyampaikan ancaman terhadap Israel yang meluncurkan serangan ke Gaza.
“Kesombongan dan ketidakadilan anda tidak akan memberikan efek apapun kepada rakyat kami di Gaza, namun kepada anda diantaranya teror, pembunuhan, dan perang,” tulis Anonymous Jo.
BACA JUGA:Sembrono Bombardir Gaza, Biden Sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan Internasional
BACA JUGA:Majelis Umum PBB Mendukung Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan di Gaza, Begini Tanggapan Israel
Peretas yang mengaku berasal dari Yordania tersebut juga mengungkapkan bahwa seluruh serangan yang ditujukkan untuk Israel sebagai balasan atas tindakan biadabnya di Gaza hingga membunuh lebih dari 18 ribu nyawa.
“Baik itu di darat, di udara atau secara elektronik, ini tidak lain hanyalah respon atas tindakan anda dan barbarisme kotor anda serta pembunuhan terhadap warga kami di Gaza,” pesan Anonymous Jo ketika retas website militer Israel (IDF).
Tak hanya itu, peretas yang menamai dirinya Anonymous Jo (Anonymous Jordan) itupun mengancam bahwa serangan siber tersebut tak akan berhenti di sana.
Nantinya, akan ada serangan siber lebih lanjut. Ia juga menuntut pembebasan seluruh wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.
BACA JUGA:Sah! Akhirnya PBB Berhasil Cetuskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza meski AS Menolak
BACA JUGA:Majelis Umum PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata, 153 Negara Anggota Beri Suara Setuju
“Ini baru permulaan, dari sini kami sampaikan kepada anda bahwa kami hanya akan menerima pembebasan tanah kami (Palestina) dari laut hingga sungai,” lanjut Anonymous Jo.
Dalam pesan tersebut, peretas tersebut juga menyatakan solidaritas nya terhadap warga Palestina di Gaza.
“Dari saudara-saudaramu di Yordania. Rakyat kami di Gaza dan Palestina, kami bersamamu dalam hati dan perbuatan. Inilah tujuan kami dan tujuan setiap Muslim yang merdeka,” tutup Anonymous Jo.