Sembrono Bombardir Gaza, Biden Sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan Internasional

Sembrono Bombardir Gaza, Biden Sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan Internasional

Presiden AS Joe Biden menyebut bahwa Israel telah kehilangan banyak dukungan Internasional usai pengeboman brutal yang dilakukan oleh tentara IDF di Gaza pada 13 Desember 2023 -AFP-

HARIAN DISWAY - Presiden AS Joe Biden menyebut bahwa Israel telah kehilangan banyak dukungan Internasional usai pengeboman brutal yang dilakukan oleh tentara IDF di Gaza sejak pertengahan Oktober lalu.

Biden juga bahkan mengkritik Netanyahu dan memintanya untuk berubah dan menerima rancangan Amerika untuk membangun pemerintahan Gaza kembali pasca perang.

“Bibi (Netanyahu, Red) harus mengambil keputusan sulit. Amerika Serikat dan negara Uni Eropa sudah memberikan banyak dukungan pada Israel. Namun, semua dukungan itu mulai menghilang, karena agresi brutal yang mereka lakukan terhadap warga sipil di Gaza,” ujarnya.

BACA JUGA:Rute Pelayaran Berubah, Houthi Yaman Beri Ancaman Terhadap Kapal yang Menuju Israel Lewat Laut Merah

Biden lebih jauh mengungkapkan bahwa pemerintahan Israel yang dipimpin oleh PM Netanyahu kali ini sangat menyulitkan AS dalam sepanjang sejarah Israel.

Presiden AS, itu sampai memberi ancaman kepada Netanyahu, jika Israel tetap tidak mau memikirkan solusi dua negara untuk pembangunan Gaza kembali. Maka, Israel pasti akan kehilangan seluruh support yang ada.

BACA JUGA:Majelis Umum PBB Mendukung Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan di Gaza, Begini Tanggapan Israel


Presiden AS Joe Biden menyebut bahwa kepemimpinan Benjamin Netanyahu adalah yang paling sulit dan konservatif selama sejarah Israel berdiri pada 13 Desember 2023 -Anadolu-

Biaya peperangan Israel yang menelan biaya begitu besar setiap harinya, kini sebagian besar biaya tersebut bergantung pada AS.

Dilansir dari Reuters, Biden kembali mempersenjatai tentara Israel dengan pasokan senjata sebanyak 45.000 peluru tank senilai 1.6 triliun rupiah.

Jika Netanyahu tidak ingin menerima kerugian besar saat peperangan, mau tidak mau ia harus menerima rencana AS untuk membangun Gaza kembali pasca perang dan mendiskusikan solusi dua negara bersama Hamas.

“Pemerintahan Bibi adalah pemerintahan tersulit di sepanjang sejarah Israel. Ia harus mengubah pikirannya untuk menemukan solusi dari konflik peperangan Israel-Palestina ini,” tambahnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Biden tepat setelah Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Gaza yang diusulkan oleh Mesir pada 13 Desember 2023.

PBB mendesak Israel untuk menghentikan agresi sesegera mungkin, dan mengembalikan warga sipil yang ditahan untuk kedua belah pihak.

Meski demikian, rupanya Israel tetap kekeuh menolak hasil tersebut dan menyebut bahwa keputusan sidang dewan PBB untuk melakukan gencatan senjata adalah kesalahan.


PM Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk tetap melanjutkan peperangan melawan Hamas dan melancarkan agresi militernya di Gaza baik dengan atau tanpa dukungan internasional -IsraeliPM-

BACA JUGA:Sah! Akhirnya PBB Berhasil Cetuskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza meski AS Menolak

Netanyahu juga bahkan menolak usulan Biden tentang pembangunan Gaza kembali setelah perang yang menurutnya hanya akan merugikan Israel.

“Ya, memang ada perbedaan pendapat dari saya dan Biden, mengenai pemerintahan Gaza pasca perang. Tapi, saya harap kita bisa mencapai kesepakatan bersama cepat atau lambat. Walaupun itu terjadi, posisi saya tetap sama dan akan selalu sama, saya tidak akan membiarkan Israel mengulangi kesalahan kedua kalinya seperti saat Oslo dicetuskan,” ujar Netanyahu.

Dalam pernyataanya, Netanyahu menyampaikan apresiasinya pada AS, khususnya Biden. Atas support yang tiada hentinya untuk Israel, baik dukungan senjata militer atau dukungan kampanye di forum-forum internasional.

Tapi, sayangnya Netanyahu memutuskan untuk tetap melanjutkan peperangan melawan Hamas dan melancarkan agresi militernya di Gaza baik dengan atau tanpa dukungan internasional. Israel juga tidak akan berhenti berperang, sebelum berhasil melenyapkan Hamas.


PM Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk tetap melanjutkan peperangan melawan Hamas dan melancarkan agresi militernya di Gaza baik dengan atau tanpa dukungan internasional -IsraeliPM-

“Banyak tentara dan warga sipil kami yang gugur dalam peperangan ini. Saya tidak akan membiarkan semua hal itu sia-sia. Saya tidak akan melepaskan teroris ataupun para pendukung teroris bebas begitu saja di Gaza,” ujar Netanyahu.

Sementara itu, Penasehat Keamanan AS Jake Sullivan akan berkunjung ke Kirya, Tel Aviv untuk menemui Presiden Israel Isaac Herzog, PM Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Menteri Kabinet Perang Benny Gantz, bersama seluruh kabinet perang Israel pada esok hari, 15 Desember 2023.

Pertemuan itu akan membahas negosiasi AS lebih lanjut, mengenai pembangunan Gaza kembali pasca perang dan penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa batas. (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: