Nama Khofifah baru diumumkan secara terbuka bergabung dengan Golkar dan TKN Prabowo-Gibran pada 6 November 2023 di acara puncak HUT Ke-59 Partai Golkar. Ada jeda satu bulan dari jarak pengumuman resmi TKN.
Setelah muncul nama Khofifah di Tim TKN Prabowo-Gibran, hanya dalam hitungan hari, diikuti penyerahan tiket cagub oleh Gerindra, Demokrat, dan PAN kepada mantan menteri sosial itu. Tentu juga dari Golkar. Berbau politik barter politik.
Coba kita bandingkan dengan strategi Ridwan Kamil, mantan gubernur Jawa Barat.
BACA JUGA: Kinerja Khofifah-Emil Memuaskan, Kiai Asep: Layak Dilanjutkan di Pilgub Jatim 2024
BACA JUGA: IKP Jatim Naik Signifikan, Khofifah: Pers Jadi Jembatan Masyarakat dan Kontrol Pembangunan Daerah
Ridwan menempuh langkah berbeda. Sejak Februari 2023, mantan wali kota Bandung itu langsung bergabung dengan Golkar. Dan, harapannya mengantongi tiket cagub Jabar dari partai beringin tersebut sudah tercapai.
Lain Ridwan, lain Khofifah. Ridwan hanya meraih tiket Golkar. Beda dengan Khofifah yang langsung panen tiket dari empat partai sekaligus. Strategi Khofifah yang bergabung di menit-menit terakhir ke TKN Prabowo-Gibran ikut memperkuat daya tawar politik dia.
Selain itu, posisi Khofifah sebagai ketua umum Muslimat NU membuat dia menjadi sosok berpengaruh dalam politik nasional. Tidak heran, cek dukungan cagub diserahkan jauh-jauh hari sebelum pemilihan gubernur. Bagi kubu Prabowo, daripada bergabung ke kubu lain.
BACA JUGA:Peringati Hari Perhubungan Internasional, Khofifah Beber Gebrakan Transportasi di Jatim
Apakah Khofifah otomatis menang mudah di pilgub? Bergantung dengan hasil pilpres juga. Sebab, lawan-lawannya akan datang tak jauh-jauh dari perkubuan capres.
Di kubu PDIP, ada kader seperti Risma, mantan wali kota Surabaya yang kini menjadi menteri sosial. Juga, Eri Cahyadi, wali kota Surabaya. Kalau melihat pilgub lalu, Saifullah Yusuf juga bepotensi maju lewat PDIP. Tentu akan menjadi lawan seimbang Khofifah bila Gus Ipul dan Risma berduet.
Kalaupun muncul dari kubu ketiga, tentu dari PKB yang bisa saja berkoalisi dengan Nasdem dan PKS seperti koalisi Amin. Mereka juga punya tokoh seperti Menteri Desa Halim Iskandar atau mantan bupati Lumajang yang kini jadi Ketua Tim Sukses Amin Jatim Thoriqul Haq.
BACA JUGA: Segera Final, Khofifah Dipastikan Masuk ke Barisan Pemenangan Prabowo-Gibran
BACA JUGA: Khofifah Apresiasi Kesigapan Relawan BPBD Jatim
Dari sudut mana pun, pilgub Jawa Timur selalu menarik. Sebab, peta politik Jatim akan menentukan nasional. Mirip California di peta pemilihan presiden Amerika Serikat. (*)