BANTUL, HARIAN DISWAY - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengungkapkan strategi penguatan dan pemulihan industri tembakau nasional di tengah tantangan kenaikan tarif cukai tembakau. Industri pengolahan tembakau mengalami pertumbuhan negatif sebanyak 5 kali dalam satu dekade terakhir, terutama sejak awal pandemi.
Salah satu langkah yang diusulkan oleh Ganjar Pranowo adalah melindungi dan menjamin produksi tembakau di tingkat petani.
Dengan memberikan proteksi kepada para petani, diharapkan kualitas dan kuantitas produksi tembakau dapat dipertahankan.
Ganjar menjelaskan hal ini usai mengunjungi pabrik rokok Sampoerna di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY pada Selasa, 19 Desember 2023.
BACA JUGA:Pekan Keempat Kampanye, Anies dan Ganjar Blusukan ke Pasar
BACA JUGA:Anies dan Ganjar Ngebut, Prabowo Belum Cuti Lagi
Ganjar juga berkomitmen untuk menjadi jembatan antara petani tembakau dan pabrik rokok. Dengan pengalaman suksesnya sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar telah menciptakan hubungan industrial yang baik antara kedua pihak.
Keceriaan pekerja industri rokok di Bantul, DIY, bertemu Ganjar Pranowo, Selasa, 19 Desember 2023.-TPN Ganjar-Mahfud MD-
Dia telah menjadi mediator dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul, menghasilkan keputusan yang menguntungkan baik bagi petani maupun pabrik rokok.
"Saya sampaikan relasi antara petani tembakau dengan pabrikan menjadi penting karena inilah salah satu kekuatan yang bisa bekerja sama saling menguntungkan. Secara industri kita bagus, orang saja ragu-ragu. 2013 saya menjadi gubernur saya sampaikan ini dan secara internasional politik rokok dan tembakau itu makin hari makin tarik ulur," jelas Ganjar.
Ganjar menegaskan bahwa produksi tembakau di tingkat petani Indonesia sebenarnya sudah mencukupi pasokan produksi pabrik rokok nasional.
BACA JUGA:Ganjar akan Terus Bertemu Rakyat, Tidak Ambil Pusing Hasil Survei
Namun, potensi ini terbentur oleh regulasi dan politik kepentingan, yang menjadi hambatan bagi petani tembakau dan pabrik rokok untuk bekerja sama secara optimal.
"Mestinya pemerintah mendorong ke situ, saya akan dorong ke situ. Kita kena pukulan-pukulan yang keras, ini sebenarnya politik dagang yang biasa saja. Maka kita mesti menyiapkan strategi yang jauh lebih baik pada soal itu," ucap Ganjar.