HARIAN DISWAY - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah mengumumkan pembaruan rekomendasi jadwal imunisasi dewasa untuk tahun 2023. Ada 21 jenis imunisasi untuk warga dengan usia lebih dari 19 tahun.
Langkah ini diambil untuk memperkuat perlindungan terhadap masyarakat Indonesia, khususnya pada populasi dewasa.
Menurut Ketua Umum PAPDI Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, tambahan rekomendasi vaksinasi dewasa merupakan komitmen organisasi untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
"Kami berharap masyarakat dapat mengacu kepada rekomendasi ini untuk melakukan perlindungan diri dan orang-orang terdekat," ungkapnya.
BACA JUGA: Kenali Nyamuk Aedes Aegypti, Pembawa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jadwal imunisasi dewasa rekomendasi satgas imunisasi dewasa pada 2023 yang dikeluarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). -PAPDI-
PAPDI mencatat enam perubahan pada rekomendasi jadwal imunisasi dewasa, termasuk penambahan vaksin baru. Beberapa perubahan tersebut mencakup:
- Vaksin PCV-13: Diberikan mulai usia 19 tahun, lebih awal dari tahun 2021 yang dimulai dari usia 50 tahun.
- Vaksin PPV-23: Diberikan mulai usia 50 tahun, sedangkan pada tahun 2021 dimulai dari usia 60 tahun.
- Vaksin Meningitis: Wajib untuk jemaah haji dan sangat dianjurkan untuk jemaah umrah.
- Vaksin Dengue: Diberikan untuk usia 19-45 tahun dengan dua dosis dalam jarak 0 dan 3 bulan.
- Vaksin Polio (IPV): 1 dosis wajib untuk jemaah haji dari wilayah tertentu.
- Vaksin Covid-19: Penambahan jenis vaksin Covid-19.
Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM menegaskan pentingnya perbarui vaksinasi dewasa.
"Orang dewasa perlu selalu memperbarui vaksinasi mereka karena kekebalan dari vaksin pada masa kanak-kanak dapat hilang seiring berjalannya waktu," katanya.
Penting untuk dicatat bahwa vaksinasi dewasa tidak hanya relevan untuk melindungi individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Kekurangan pemahaman masyarakat mengenai vaksinasi dewasa menjadi salah satu faktor rendahnya cakupan imunisasi dewasa di Indonesia.
Oleh karena itu, PAPDI mengajak penyedia layanan kesehatan, pemerintah, swasta, perusahaan asuransi, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap vaksinasi.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak di DKI Jakarta, Lindungi Kelompok Lansia dengan Vaksinasi
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM menekankan bahwa vaksinasi memiliki peran penting dalam mengurangi risiko penyakit dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Terutama pada konteks Demam Berdarah (DBD) yang masih menjadi masalah di kalangan dewasa, vaksinasi berperan krusial dalam melindungi diri.