Kenali Nyamuk Aedes Aegypti, Pembawa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kenali Nyamuk Aedes Aegypti, Pembawa Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Nyamuk aedes aegypti yang menghisap darah manusia sekaligus memasukkan virus Dengue ke dalam tubuh manusia yang menjadi penyebab orang terkena DBD. -Medline Plus-medlineplus.gov

HARIAN DISWAY - Demam Berdarah Dengue alias DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang menginfeksi tubuh. Biasanya virus ini masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Melansir laman Kementerian Kesehatan, penyakit DBD menjadi salah satu isu masalah kesehatan yang selalu terjadi di masyarakat Indonesia. Bahkan tingkat penyebaran virus Dengue termasuk tertinggi di Indonesia ketimbang negara-negara lain di Asia Tenggara.

Umumnya, nyamuk Aedes aegypti berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dengan garis-garis putih horizontal pada kakinya.

Selain itu, nyamuk Aedes aegypti terkenal aktif pada pagi hingga sore hari dan banyak ditemukan pada rumah yang gelap dan sejuk.

BACA JUGA: Apa Itu Tifus? Begini Penjelasan Lengkap dari Kemenkes

Orang rentan terkena penyakit DBD bila tinggal di daerah tropis dan subtropis. Seperti di Indonesia. Selain itu, anak usia di bawah 15 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena DBD.

Beberapa gejala akan terlihat pada orang yang terkena DBD. gejala paling awal dirasakan adalah mendadak alami demam tinggi hingga suhu tubuh mencapai 39 derajat celsius. Demam ini berlangsung terus-menerus selama 2 hingga 7 hari, lalu demam dapat turun dengan cepat.

Selain itu, gejala lain yang dirasakan yaitu nyeri kepala, menggigil, lemas, kesulitan menelan makanan dan minuman, muntah, bintik-bintik merah pada kulit, dan buang air besar berwarna hitam. 

BACA JUGA:Peringati Hari Penglihatan Sedunia, Perdami Bagikan Tip Jaga Kesehatan Mata bagi Pekerja Kantoran

Saat penderita mulai merasakan gejala-gejala tersebut, segera bawa ke dokter terdekat. Dokter dapat mendeteksi pasiennya mengalami DBD melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah agar dapat mengetahui jumlah sel darah putih dan sel darah merah di dalam tubuh pasien.

Dari laman Kemenkes, seseorang yang menderita penyakit DBD dapat diobati dengan sejumlah cara. Dimulai dari mengonsumsi banyak air putih untuk mencegah dehidrasi, istirahat total, mengompres, minum obat penurun panas, obat antimual, dan rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang optimal. (Wehernius Irfon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: ayosehat.kemkes.go.id