Istri Korban Tewas Mihol Racikan Bartender Cruz Lounge Bar: Saya Mengampuni Arnold

Minggu 07-01-2024,19:51 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Jumat, 5 Januari 2024, Arnold Zadrach Sitaniya secara resmi diperkenalkan sebagai tersangka kasus mihol maut di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya.

Apa yang dilakukan oleh Arnold dianggap sangat keji banyak pihak, tapi Yiska Yuli Tea, istri salah satu korban William Adolf Refly tetap memaafkan bartender itu. 

Saat polisi menggelar rekonstruksi di Crus Lounge Bar Vasa Hotel, Tempat kejadian Perkara (TKP), Yiska hadir di sana. Dia menyaksikan langsung reka adegan yang menjadi bagian penting pada rangkaian kronologi tewasnya Refly.

Rekonstruksi berlangsung tertutup. Awak media dilarang masuk ke Cruz Lounge Bar. Bahkan untuk mendekati pintu masuk yang berada tepat di samping meja reception pun dilarang keras. Wartawan hanya boleh menunggu di lobby hotel hingga rekonstruksi selesai.

BACA JUGA:Yiska Syok Saat Tahu Jumlah Metanol Yang dicampurkan Bartender Cruz Loung Bar

BACA JUGA:Polisi Pastikan Ada Metanol dalam Mihol Racikan Bartender Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya

Reka ulang itu berlangsung sekitar 2 jam. Kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono, ada 25 adegan yang diperagakan.

Usai rekonstruksi Yiska keluar dari Cruz Loung Bar. Tempatnya ada di belakang meja reception Vasa Hotel. Ketika itu Yiska ditemani Puji Lestari, ibunya.

Melihat kehadiran Harian Disway di lobby hotel, ibu dua anak itu langsung menghampiri. Dari kejahuan ia sudah tersenyum. “Apa kabar mas,” tanya Yiska.

BACA JUGA:Sepakat Dengan Dokter Forensik, Armuji Sebut Tragedi Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Seperti Kasus Sianida Mirna

Ini bukan pertemuan pertamanya dengan Harian Disway. Selasa dini hari, 26 Desember 2023 lalu, kami sudah bertemu di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo, saat itu jenazah Refly akan diotopsi.

Raut wajahnya tidak jauh berbeda dengan pertemuan saat di kamar jenazah. Vocalist band Ogie and Friends itu masih menyimpan duka yang mendalam. Matanya sembab.

Wajar saja, selama proses rekonstruksi ia banyak menangis.

“Aduh mas, saya nggak habis habis lho,” kata Yiska membuka obrolan terkait apa yang disaksikannya saat rekonstruksi. Dia menceritakan, dari hasil rekonstruksi diketahui Arnold mencampurkan metanol sejak karafe (teko kaca) pertama.

“Lima karafe pertama itu 100 mili per karafe. Karafe berikutnya 200 mili per karafe,” ungkap perempuan 29 tahun itu dengan mata berkaca-kaca.

Kategori :